Simalungun, MISTAR.ID
Pada Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Simalungun memiliki APBD sebesar Rp2,5 triliun, dan yang terealisasi Rp2,2 triliun, atau 88,09 persen. Artinya terdapat Rp283,5 miliar sisa anggaran pada tahun anggaran 2022.
Ketua Pansus I DPRD Simalungun Bernhard Damanik mengatakan, bahwa sisa anggaran tersebut didominasi oleh gaji dan tunjangan pegawai yang cukup fantastis. Angkanya mencapai Rp104 M.
Bernhard mengatakan, dari jawaban para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saat pembahasan LKPj oleh Pansus I di Badan Anggaran beberapa waktu lalu, mereka mengatakan bahwa Silpa terjadi akibat kekosongan jabatan.
Baca Juga:DPRD Simalungun Minta Eksekutif Kebut Pekerjaan setelah P-APBD Disahkan, Elias: Jangan Sampai Silpa
“Dari jawaban OPD Silpa terjadi karena banyaknya jabatan kosong, sehingga tunjangan jabatannya tidak bisa dicairkan” ucap Benrhard Damanik ketika dihubungi, Jumat (19/5/23).
Bernhard mengatakan, pihak eksekutif dalam hal ini kepala OPD harus lebih teliti dalam hal pencantuman penganggaran. Â Beranjak dari itu, ia pun meminta agar setiap penganggaran harus sesuai dengan kebutuhan OPD itu sendiri.
Baca Juga:Saat Pembahasan LKPj, Pansus Minta Silpa TA 2021 Digunakan untuk Pilpanag Simalungun
“Itu sudah kita minta agar kedepannya penganggarannya lebih teliti, agar tidak ada lagi sisa anggaran” ucap Bernhard Damanik sembari menambahkan bahwa Silpa anggaran lainnya ada pada sisa pembayaran proyek.
Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Simalungun, Jonni Saragih ketika ditanya terkait jumlah kekosongan jabatan pada Tahun 2022 belum dapat menjawab.
Jonni mengatakan, akan memberikan data pada hari kerja selanjutnya. “Saya lagi rapat di Medan, hari senin saya berikan datanya” jawab Jonni Saragi melalui aplikasi WhatsApp. (roland/hm17).
