Simalungun, MISTAR.ID
Hari kanker payudara sedunia atau International Day Againts Breast Cancer diperingati setiap 19 Oktober. Tahun ini peringatan mengajak seluruh masyarakat dunia terutama masyarakat di Kecamatan Tanah Jawa, memberi perhatian pada penyumbang angka kematian tertinggi akibat kanker payudara.
Hal ini dikatakan Kasubag Kepala Tata Usaha (KTU) Puskesmas Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Karyawati (40) saat ditemui Mistar.id di ruang kerjanya, Kamis (19/10/23).
Karyawati mengatakan, tingginya angka kanker payudara di Indonesia kemudian menjadi prioritas penanganan oleh pemerintah. “Kanker payudara juga menyumbang angka kematian tertinggi akibat kanker di seluruh dunia, hanya tertinggal dari kanker paru-paru rata-rata pengidap kanker payudara ini tutup usia diantara 45-55 tahun,” ujarnya.
Dikatakan Karyawati, beberapa faktor yang biasanya ditemukan pada pengidap kanker payudara adalah berusia antara 45-60 tahun, berjenis kelamin wanita, memiliki riwayat penyakit payudara, terdapat anggota keluarga yang pernah mengidap kanker, dan mengalami obesitas setelah menopause.
“Untuk penderita kanker di Kecamatan Tanah Jawa tercatat sebanyak 4 kasus, 2 kasus di Nagori Balimbingan, 1 kasus di Nagori Maligas Tongah dan 1 kasus lagi di Nagori Bosar Galugur,” ucapnya.
Baca Juga :Â Sumut Tuan Rumah Hari Kanker Sedunia Tingkat Nasional 2023
Karyawati mengatakan, dengan ini pihak Puskesmas Tanah Jawa mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
“Dengan gerakan masyarakat hidup sehat yaitu aktivitas fisik secara rutin minimal 30 menit setiap hari, konsumsi buah dan sayur setiap hari, serta rutin melakukan cek kesehatan,” pesannya. (abdi/hm24)
