11.6 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Pemerintah dan Masyarakat Diminta Jaga Ekosistem Agar Danau Toba Tidak Terkena Kartu Merah dari UNESCO

Simalungun, MISTAR.ID

Pasca Danau Toba mendapat kartu kuning dari UNESCO, Founder Hospital Tourism Indonesia, Justina Puspawati menyebut pemerintah serta masyarakat harus bekerjasama untuk menjaga ekosistem, budaya serta situs-situs sejarah agar tidak terkena kartu merah.

Dikatakan Justina Puspawati, saat ini hanya ada 1 jenis tanaman di hutan yang berada di sekitar Danau Toba, Senin (16/10/23).

“UNESCO itu memberikan syarat minimal ada lima jenis kayu di hutan, kenyataannya saat ini hanya ada Eucaliptus. Kemudian batu yang sudah ada ratusan tahun ternyata saat ini ditambang, dihancuri, dijual jadi batu krikil. Jadi itu standarnya ada, sampai nanti dikasih sertifikasi UNESCO seperti lompat batu di Nias. Jadi kalau kita tidak pelihara itu ya tidak bisa,” paparnya.

Baca juga : Ini Tanggapan PHRI Sumut Terkait UNESCO Beri Kartu Kuning ke Danau Toba

Saat ini, lanjut Justina, Indonesia sedang semangatnya membangun sektor pariwisata. Maka yang dilakukan adalah menebang hutan untuk membangun perhotelan.

“Susahnya saat ini kejadiannya terbalik. Sudah rusak dulu alamnya, baru dicari sertifikatnya. Contohnya saat ini banyak ditemui monyet dipinggir jalan menuju Parapat. Nah itu, penyebab rumah mereka sudah rusak dan hutannya sudah habis,” ujarnya.

Justina juga menyampaikan sebagai penerima kartu kuning harus berterima kasih kepada UNESCO. Menurutnya, hal itu didasari kepedulian yang diberikan pihak UNESCO kepada Danau Toba.

Related Articles

Latest Articles