26.5 C
New York
Monday, July 8, 2024

Pelayanan Puskesmas di Simalungun Bermasalah, Banyak Obat Kedaluwarsa

 

Simalungun, MISTAR.ID

Minimnya persediaan obat di Puskesmas, belakangan ini menjadi permasalahan yang sangat serius di kalangan masyarakat Simalungun. Sistem perbelanjaan obat-obatan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Simalungun dinilai kurang efektif.

Saat ini pihak Dinkes melakukan perbelanjaan obat per semester. Akibatnya, banyak obat yang sudah kadaluwarsa.

Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD, Juarsah Siagian ketika dijumpai di sela-sela Rapat Pansus dengam Dinkes, Senin (15/5/23), mengatakan bahwa dirinya meminta Dinkes Simalungun berlanja obat setiap triwulan. Menurutnya, hal tersebut dapat mengurangi jumlah obat kadaluarsa di Puskesmas.

Baca Juga:Dinkes Simalungun Minta Segera ke Puskesmas Jika Volume Urine Anak Menurun

Sedangkan Ketua Pansus, Benhard Damanik, meminta agar Kadinkes memantau Puskesmas dalam pelayanan 24 jam.

“Saat ini ada beberapa Puskesmas yang sepi meskipun jam masih menunjuk pukul 16.00 WIB”, terangnya.

Selain soal obat-obatan, fasilitas yang minim serta sopir ambulans yang kurang, turut menambah persoalan. Saat ini jumlah sopir hanya 18 orang.

Sementara itu, minimnya anggaran perawatan untuk transportasi Dinkes mengakibatkan banyaknya mobil yang kondisinya sekarang rusak. Saat ini anggaran transportasi sebesar Rp387 juta.

Menurut Juarsah, jumlah tersebut sangat minim, mengingat banyaknya jumlah transportasi yang harus melakukan perawatan.

Baca Juga:Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Siantar Dinilai Sangat Buruk

“Itu ban mobil kan harus diganti, harus rawat. Kalau sesuatu terjadi di perjalanan, siapa yang tanggung jawab?” kata Juarsah.

Saat ini, dari 46 Puskesmas yang ada di Kabupaten Simalungun, hanya 20 Puskesmas yang memiliki ambulans layak pakai. Hal ini menjadi faktor utama lemahnya layanan Puskesmas terhadap masyarakat.

Mencermati kondisi ini, Ketua Pansus mengatakan, akan segera melaporkan keluhan serta kekurangan yang dialami Puskesmas kepada Bupati Simalungun, sebagai laporan Pansus.

Di penghujung rapat, seluruh anggota Pansus mengharapkan agar ke depannya tidak ada lagi Puskesmas yang kekurangan obat obatan. (indra/hm17).

Related Articles

Latest Articles