Simalungun, MISTAR.ID
Lahan Pasar Induk di Batu VII, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, masih terlihat kosong melompong.
Amatan mistar.id, lahan tersebut beberapa kali hanya dihuni sekawanan ternak kerbau dan lembu.
Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Agromadear, Tri Dharma Sipayung mengakui, saat ini pihaknya belum dapat bergerak melakukan pembangunan kios untuk Pasar Induk.
Baca juga:KONI Simalungun Kritik Alih Fungsi Lapangan Sepak Bola Jadi Pasar Induk
Di mana, Agromadear masih menunggu eksaminasi Peraturan Bupati (Perbup) tentang tata kelola perusahaan, yang saat ini prosesnya masih di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut).
“Benar, kita belum bisa membangun, soalnya Perbup tentang tata kelola perusahaan, masih dieksaminasi di Pemprov,” ucap Tri, pada Rabu (7/8/24) sore.
Dia mengatakan, Perbup tersebut sangat diperlukan. Pasalnya, tanpa Perbup itu, Agromadear tidak dapat melaksanakan proses lelang, atau tender program Pasar Induk.
Baca juga:Simalungun akan Bangun Pasar Induk
Pasar Induk sendiri akan dibangun oleh investor atau pihak ketiga, tanpa membebani APBD Pemkab Simalungun.
Untuk saat ini ucap Tri, sudah ada 3 calon investor, yang mengaku tertarik untuk membangun pasar induk. Sehingga turunnya eksaminasi Perbup sangat dinantikan. “Ini saja yang kita tunggu, dan katanya eksaminasi turun bulan depan,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan mistar.id, Pasar Induk akan dibangun dengan megah, di mana akan terdapat 1.000 unit kios perbelanjaan, yang meliputi pasar basah, pasar kering, peternakan, industri, pariwisata, dan fasilitas lainnya. (roland/hm16)
