12.3 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Musim Kemarau Landa Simalungun, Petani Daerah Perbukitan Dihimbau Membuat Wadah Stok Air

Simalungun, MISTAR.ID

Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun menghimbau kepada para petani agar menyediakan stok air di lahannya. Hal itu dilakukan agar stok air untuk menyiram tanaman pada musim kemarau yang saat ini melanda wilayah di Kabupaten Simalungun.

Penyuluh Pertanian Ahli Muda pada Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun, Ando Purba mengatakan musim kemarau saat ini berdampak pada petani yang berada di daerah pegunungan. Sementara untuk persawahan tidak begitu berdampak.

“Palingan daerah gunung sananya, mereka harus menyediakan embung (Stok Air) untuk penyiraman. Kalau di daerah persawahan tidak ada masalah. Hanya saja di daerah lahan kering yang perlu, ada terobosan bagi mereka bagaimana untuk menyediakan stok air,” ujar Ando kepada Mistar.id, Selasa (20/6/23).

Baca juga : Pemkab Simalungun Beli Alat Pengering Bantu Kesulitan Petani Cabai

Lanjut Ando, pagi tadi dirinya pun telah berbincang-bincang dengan petani. Saat musim kemarau saat ini, disebutkannya ada beberapa pengusaha yang menjual air ke petani. Air yang dijual untuk menyiram tanaman petani.

“Tadi pagi juga kami bincang-bincang dengan petani, jadi terkait dengan musim panas ini dan sudah ada yang menjual air. Ketika stok air mereka habis, ada yang menjual dan mereka beli air untuk menyemprot,” ujarnya.

Dikatakannya, memang ada program dari Dinas untuk pembuatan embungnya. Embung dipakai para petani untuk stok air mereka di lahan yang diolah menanam beberapa jenis tanaman.

Baca juga : Harga Pupuk Mahal, Petani Sawit di Simalungun Mengeluh

“Cuma kalau ini terus kering lama-lama juga habis tanaman petani. Paling tidak petani itu menyediakan stok airnya secara swadaya di lahan masing-masing,” ujarnya.

Terkait musim kemarau, tentunya berdampak pada tanaman petani. Salah satu dampak yang ditimbulkan yakni, pertumbuhan dan pembuahan pada tanaman itu menurun.

“Pasti ada pengaruhnya, pembuahan menurun dan produksi pun juga menurun. Kalau dia perkembangan sudah berbuah, dengan musim panas ini juga mempengaruhi. Kalau seperti petani jeruk, mereka itu menyemprot setiap minggunya. Itu juga untuk pasokan air kepada tanaman itu,” ucapnya.

Menurutnya, kalau tanaman sudah berbunga, cepat layu dan itu merupakan dampak dari musim kemarau ke tanaman. “Cuma cuaca yang panas saat ini tetap mempengaruhi laju pertumbuhan tanaman. Hal itu tidak bisa dikendalikan, paling dari petani berusaha agar tanaman itu tidak mati,” pungkasnya. (hamzah/hm18)

Related Articles

Latest Articles