11.6 C
New York
Thursday, May 2, 2024

Momen HUT Bhayangkara, Masyarakat dan Mahasiswa Simalungun: Saatnya Polri Perbaiki Diri

Simalungun, MISTAR.ID

Dalam momen HUT Bhayangkara Ke-77 kali ini, wartawan Mistar.id berbincang dan meminta pendapat dari sejumlah kalangan masyarakat yang ada di Kabupaten Simalungun, Sabtu (1/7/23).

Penelusuran ini, terkait harapan mereka ke depan, untuk lembaga Polri yang bertugas di Jajaran Polres Simalungun.

Terkait hal ini, tidak sedikit dari mereka meminta kepada jajaran Polri mulai dari tatanan paling bawah hingga paling tinggi agar memperbaiki diri sesuai dengan harapan banyak pihak.

Baca juga: Ratusan Personel Polri Amankan Pelaksanaan Sholat Idul Adha di Siantar

“Kita harap ke depan Polri lebih baik, dan mereka bisa merubah diri ke arah yang lebih profesional,” ujar Kaslim yang merupakan warga Simalungun.

Dari tempat berbeda, Rudi Pardede, Kardo Manihuruk, Jansen Siagian dan beberapa warga lainnya yang bertempat tinggal di Kabupaten Simalungun, mengatakan sudah saatnya Polri kembali mengembalikan kepercayaan publik.

Mereka akui bahwa sejauh ini, memang Institusi Polri telah menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, ada saja oknum Polisi yang merusak citra tersebut yang sudah dibangun sejak lama.

Baca juga: Komjen Agus Andrianto Menjabat sebagai Wakapolri

“Memang sebagian orang mengatakan Polri itu nakal, tapi itu tidak semuanya. Banyak yang memang menjalankan tugas mereka dengan baik,” timpal Rudi.

Sementara itu, Andry Napitupulu yang merupakan mahasiswa dari organisasi GMKI Pematang Siantar Simalungun, menyebut ke depannya Polri diharapkan agar lebih mengayomi dan responsif terhadap keluhan masyarakat.

“Dalam HUT Bhayangkara kali ini, kita harapkan jajaran Kepolisian Resort Polres Simalungun lebih responsif dan menanggapi keluhan masyarakat,” ujar Andry kepada Mistar.id, Sabtu (1/7/23) pagi.

Baca juga: Qurban Presisi, AKBP Ronald : Polri Memiliki Komitmen Berbakti Kepada Masyarakat

Kata Andry, Polri diharapkan bekerja lebih keras lagi untuk mengembalikan kepercayaan dari masyarakat yang kian memudar. Untuk Polres Simalungun, diminta tuntaskan kasus-kasus kriminalitas terhadap masyarakat di Sihaporas.

“Kita juga meminta kepada pihak kepolisian agar memberantas mafia tanah, perjudian, narkoba dan mafia hukum lainnya,” terang Andry.

Andry Napitupulu, juga menyinggung terkait kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di wilayah Kabupaten Simalungun. Dimana kata dia, langkanya pupuk tersebut diduga ada oknum ataupun orang yang bermain di sana.

Baca juga: MA Terima Berkas Kasasi Ferdy Sambo dkk dan Sedang Ditelaah

“Kita minta kepada pihak kepolisian agar mengusut terkait masalah ini. Karena pupuk ini sangat dibutuhkan petani, hal itu bertujuan untuk menafkahi keluarga,” ujarnya mengakhiri.

Perlu untuk diketahui, hari ini tepat tanggal 1 Juli 2023 merupakan HUT Bhayangkara ke-77. Artinya lembaga berlogo tiga bintang ini, telah berdiri tidak lama setelah Indonesia Merdeka.

Lembaga yang satu ini merupakan sebagai satuan abdi negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca juga: Jelang HUT Bhayangkara ke-77, Polres Simalungun Gelar Doa Lintas Agama

Selanjutnya, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.

Namun sayangnya, harapan tersebut terkadang melenceng jauh dari seperti apa yang diinginkan. Faktanya, tidak sedikit dari oknum kepolisian dari pangkat terendah, hingga perwira tinggi tersandung kasus tindak Pidana yang mencoreng nama lembaga itu sendiri.

Adapun beberapa kasus yang cukup mencengangkan publik, antara lain kasus Djoko Tjandra yang melibatkan sejumlah petinggi Polri, salah satunya Irjen Napoleon Bonaparte, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Baca juga: Sidang Putusan Banding Teddy Minahasa Ditunda

Selanjutnya, Kasus Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, kasus Irjen Teddy Minahasa dan sejumlah kasus perwira tinggi yang ada di tubuh Polri. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang melanggar saat sedang mendekam di balik jeruji besi.

Dengan adanya serangkaian kejadian tersebut, tentu tidak menutup kemungkinan terkait persepsi masyarakat terhadap lembaga Polri. Baik itu di tingkat pusat maupun di tingkat Kabupaten Kota.

Dikutip dari Antara Jatim, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri mengalami penurunan 13 persen kala itu.

Baca juga: Hari Ini Pembacaan Putusan Kasus Suap Digelar, Djoko Tjandra Yakin Divonis Ringan

Penurunan tersebut, dilatarbelakangi terjadinya kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan mantan Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Dari presentasi yang dilihat, kala itu kepercayaan publik terhadap Polri menurun hingga ke 59, 1 persen. Dimana sebelum kasus Ferdy Sambo berada di angka 72,1 persen. (Matius/hm21).

Related Articles

Latest Articles