15.2 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Minat Bertani Kaum Muda Menurun, Bupati Simalungun Diharapkan Miliki Solusi

Simalungun, MISTAR.ID

Pertanian telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia selama berabad-abad. Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, terjadi penurunan minat yang signifikan dari kaum muda di Indonesia terhadap sektor pertanian.

Di Kabupaten Simalungun, menurunya minat dan bakat kaum milenial terhadap sektor pertanian. Terlihat dengan minimnya jumlah siswa-siswi yang mendaftar ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Batu XX. Yang terletak di Jalan Horailam Saragih, Pematang Raya.

Hal tersebut disampaikan Kepala SMK Negeri Pertanian Batu XX, Rosenman Purba, saat dihubungi Mistar, Jumat (16/6/23). Menurutnya generasi muda saat ini lebih memilih untuk mencari peluang di sektor lain seperti teknologi, bisnis, dan industri kreatif.

Baca juga: Anggota DPR RI Lamhot Sinaga Serahkan Alat Pertanian di Siborongborong

Perlu diketahui, pertanian memberikan sumber penghidupan bagi jutaan petani di Indonesia, termasuk yang tinggal di pedesaan dan daerah terpencil.

“Jika minat kaum muda terus menurun. Maka petani yang ada saat ini akan menua dan tidak ada generasi penerus yang siap untuk mengambil alih. Sehingga bukan tidak mungkin bahwa Indonesia akan kehabisan petani di masa mendatang,” tuturnya.

Berbeda halnya dengan Joel Damanik (21), seorang petani milenial warga Nagori Ujung Purba, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, yang ditemui Mistar, Jumat (16/6/23) saat memanen kentang.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Karantina Pertanian Belawan Sebut Kesehatan Sapi di IKH Layak

Untuk saat ini, Joel bersama orang tuanya menanam kol, bawang merah, jeruk, serta kentang di atas lahan seluas 1 hektar lebih milik orangtuanya.

Dikatakan Joel, dirinya sangat menyukai sektor pertanian karena kebetulan ia lahir dari keluarga petani. Maka dari itu, Joel bertekad untuk memperbaiki serta mengembangkan pertanian di daerah kelahirannya.

Untuk menambah ilmu serta wawasannya di sektor pertanian. Saat ini Joel sedang menempuh perkuliahan jurusan pertanian di Universitas Simalungun (USI). Yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, Kota Pematang Siantar.

Baca juga: Selama Juni dan Juli, BPS Simalungun Gelar Sensus Pertanian

“Intinya untuk memajukan sektor pertanian, agar lebih berkembang kedepannya, terutama di kampung ku ini lah,” ujar mahasiswa tingkat akhir ini.

Diakui Joel, banyak kaum muda yang enggan untuk bertani. Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi menurunya minat kaum milenial pada sektor pertanian.

Faktor pertama adalah adanya persepsi negatif terkait dengan pekerjaan di sektor pertanian. Kemudian banyaknya generasi muda yang menganggap bahwa pertanian adalah pekerjaan yang berat, rendah prestise, dan memiliki penghasilan yang rendah.

Baca juga: Wujudkan Kemajuan Sektor Pertanian, Pemko Medan Dukung Penuh

“Ini membuat anak muda kurang tertarik untuk terlibat dalam pertanian. Selain itu ada juga yang memiliki latar belakang keluarga petani. Tetapi menyarankan untuk bekerja di luar sektor pertanian,” kata Joel.

Dilanjutkannya, faktor kedua adalah kurangnya akses terhadap modal. Serta teknologi pertanian juga menjadi kendala bagi kaum muda yang ingin terjun ke dalam sektor pertanian.

“Sangat dibutuhkan perhatian lebih dari pemerintah,” ujarnya.

Baca juga: BPS: Sensus Pertanian 2023 Dirancang Jawab Kebutuhan Data Nasional

Joel menambahkan, peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi Simalungun kehabisan petani di musim mendatang.

“Semoga Bupati ada solusi untuk tangani ini,” tutupnya. (indra/hm21).

Related Articles

Latest Articles