11.1 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Laporan Dinas Hanpang Simalungun, Belum Ada Laporan Babi Mati Terserang Virus Cholera

Simalungun | MISTAR.ID – Menyikapi banyaknya babi yang mati akibat virus kolera di berbagai kabupaten, Dinas Ketahanan Pangan dan Perternakan (Hanpang) Kabupaten Simalungun hingga kini belum menerima adanya laporan tentang babi mati yang terjangkit virus mematikan itu.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Hanpang Simalungun, Pardomuan A.Sijabat kepada Mistar melalui sambungan telepon selulernya, Jumat (8/11/19).

“Kabupaten Simalungun sampai saat ini belum ada menerima laporan dari masyarakat tentang ternaknya yang mati akibat virus kolera,” katanya.

Selain menunggu laporan dari masyarakat, Dinas Hanpang juga sudah memerintahkan kepada jajarannya supaya langsung turun ke lapangan untuk mengecek dan memastikan, ada tidaknya ternak warga yang mati akibat virus itu.

“Semenjak satu bulan yang lalu, petugas kita sudah menyisisir kemana-mana, dan kita sudah melakukan langkah-langkah untuk mencegah masuknya virus kolera ke wilayah kita, dengan cara melakukan upaya-upaya yang terbaik, di antaranya melakukan semacam penyuluhan kepada masyarakat, mencegah masuknya babi dari luar kabupaten ke Simalungun, kalau ternak dari luar Simalungun masuk ke wilayah kita dikhawatir ternak tersebut membawa virus kolera yang bisa merugikan masyarakat kita sendiri. Untuk itu, kita hanya dapat mencegah,” katanya.

Koordinasi dengan berbagai pihak terkait mencegah virus itu, katanya, juga sudah dilakukan.

Pardomuan Sijabat menyampaikan, pemerintah Kabupaten Simalungun sudah melakukan pertemuan dengan balai kuliner, dan sudah dijelaskan secara detail kepada para petugas lapangan bagaimana cara untuk mencegah masuknya virus tersebut.

Serta memberi penjelasan bagaimana cara untuk mengendalikannya. Salah satunya dengan cara melakukan penyuntikan terhadap hewan tersebut, dan melakukan penyemprotan dalam kandang ternak.

Selain itu, petugas perternakan juga sudah melakukan penyuntikan terhadap sejumlah ternak babi milik masyarakat dengan tujuan agar ternak masyarakat tidak terkena penyakit yang bisa mengakibatkan ternak mati.

Kepada masyarakat luas Pardomuan mengimbau, untuk tidak memberi makanan dari sisa-sisa rumah makan, dan selalu harus membersihkan kandang ternaknya. Masyarakat juga harus rajin memberikan disinfektan.(karmel/hm02)

Penulis : Karmel Sitanggang

Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles