17.7 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Kasus Warga Keracunan Daging Anjing, dr Amran: Kemungkinan Racun Terkandung di Bumbu Masakan

Simalungun, MISTAR.ID

Kasus keracunan masakan panggang dan sop daging anjing yang terjadi di Huta III Urung, Nagori Panombean Huta Urung, Kecamatan Jorlang Hataran, Simalungun pada Rabu (19/2/20) siang lalu, diduga kuat berasal dari bumbu masakan.

Hal ini disampaikan Kepala Puskesmas Tiga Balata dr Amran Situmorang ditemui, Sabtu (22/2/20) di Puskesmas. “Kasus keracunan makanan daging anjing baru kali ini terjadi di wilayah Jorlang Hataran. Kalau dugaan kuat saya, tidak menutup kemungkinan tercemar kuman yang yang terdapat pada bahan makanan yang tidak segar, atau campuran bumbu yang tidak segar,” ujar dr Amran ditemui Mistar, Sabtu (22/2/20) siang.

Amran menjelaskan, prediksi campuran bumbu masakan belum dapat dipastikan menjadi penyebab utama. Untuk itu, pihak Puskesmas Tiga Balata telah mengirimkan sampel sisa makanan dan muntahan dari korban ke Laboratorium Kesehatan Daerah milik Pemprov Sumut di Medan.

“Sampel baru kami kirim Jumat (21/2/20) sore ke laboratorium Medan. Dan hasilnya baru kami terima dua minggu yang akan datang,” ujarnya.

Untuk tindakan pencegahan selanjutnya, Puskemas telah memberi imbauan kepada warga agar menerapkan pola hidup sehat dan bersih. “Kebersihan menjadi penting dalam setiap makanan supaya sehat. Dan kami telah memberikan imbauan kepada warga,” ujarnya.

Adapun saat ini, dari 32 warga yang sebelumnya dikabarkan mengalami keracunan masakan berbahan dasar daging anjing telah kembali ke kediamannya masing-masing pada Sabtu (22/2/20) pagi.

Namun, seorang warga dirujuk Puskesmas Tiga Balata ke Rumah Sakit Rondahaim Pematang raya karena kondisinya lemas. “Kami rujuk seorang ibu berikut tiga anaknya. Cuma yang sakit ibunya lemas, kalau anaknya tidak begitu,” jelasnya.

Sebelumnya, sekelompok warga di Huta III Urung, Nagori Panombean Huta Urung, Kecamatan Jorlang Hataran, Simalungun mengalami muntah dan mual serta lemas setelah mengonsumsi masakan panggang dan sop daging anjing. 10 orang anak anak dan 22 orang dewasa menjadi korban keracunan makanan.

Atas kejadian tersebut, para warga dilarikan ke Puskesmas Tiga Balata untuk perawatan lebih lanjut.

Insiden ini bermula ketika warga sepakat membuat acara makan bersama dengan biaya secara urunan. Para korban yang berprofesi sebagai petani ini dirawat selama 4 hari di Puskesmas.

Reporter: Billy Nasution
Editor: Luhut Simanjuntak

Related Articles

Latest Articles