“Pentingnya menjaga kebersihan, keramahan terhadap wisatawan, dan keterampilan berwirausaha di sektor pariwisata,” ujarnya saat dihubungi mistar, Jumat (24/5/24) malam.
“Parapat itu mati, dia ibarat ratu yang dulunya cantik, sekarang ditinggalkan karena ada daerah yang lebih muda. Tetapi ada satu hal, daya tarik dan pesona si ratu tua yang tidak bisa diambil siapapun,” tambah Justina.
Di kawasan Indonesia bagian barat, lanjut Justina, nama Danau Toba sudah sangat besar di kancah pariwisata. Maka dari itu, menurutnya, seluruh masyarakat dan pemerintah harus saling peduli.
Baca juga:Â Tolak Penggusuran, Pedagang RTP Parapat Siap Hadapi Segala Risiko
“Orang yang mempunyai kedudukan di pemerintah juga harus berpikir untuk memanggil orang yang berkompeten untuk menyampaikan edukasi yang tepat. Sekarang banyak masyarakat sekitar Parapat sudah nyaman dengan kondisi yang ada, sementara daerah tetangga sudah pada update,” kata wanita yang pernah bekerja di InterContinental Hotel and Group di Bali dan Maldives ini.
Sebagai tambahan, Nusa Penida di Bali merupakan salah satu contoh daerah yang sebelumnya terpuruk namun kini sudah maju dan menguntungkan masyarakat. Beberapa tahun lalu, Nusa Penida kurang dikenal dan infrastrukturnya kurang berkembang.
Namun, dengan promosi yang gencar dan peningkatan fasilitas wisata, seperti akomodasi dan akses transportasi, Nusa Penida kini menjadi destinasi wisata yang populer.
Keindahan alamnya, seperti pantai-pantai indah dan spot menyelam yang menakjubkan, telah menarik banyak wisatawan domestik maupun mancanegara.
