Simalungun, MISTAR.ID
Camat Tanah Jawa Maryaman Samosir merencanakan untuk melakukan pemugaran makam Tuan Raja Sang Madjadi, sehingga cagar budaya ini tetap terjaga. Pemakaman Tuan Raja Sang Madjadi ini terletak di Kelurahan Pematang Tanah Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun.
“Kemungkinan di tahun ini akan ada dana untuk pemugaran dari provinsi untuk pemakaman Tuan Raja Sang Madjadi,” ujar Maryaman Kepada Mistar.id, Selasa (30/1/24).
Ia menceritakan, Sang Madjadi Sinaga adalah Raja dari kerajaan periode 1919-1940. Sang Madjadi Sinaga adalah Raja ke-10 menggantikan Tuan Djintar yang meninggal dunia tahun 1917 dalam pengasingan di Medan.
Pada Tahun 1940, Kerajaan Tanah Jawa di bawah pimpinan Tuan Sang Madjadi mendapat penghargaan dari pemerintah Hindia Belanda berupa tongkat pusaka kerajaan yang dibalut emas serta payung kebesaran berupa berwarna kuning keemasan atas prestasi beliau di dalam memajukan kerajaan Tanah Jawa.
Baca Juga :Â Situs Cagar Budaya Megalitik ‘Batu Gajah’ di Simalungun Butuh Perhatian Pemerintah
“Di tahun yang sama, tidak begitu lama setelah menerima tanda penghargaan dari pemerintah belanda, dia wafat dan berita wafatnya masuk dalam majalah pewarta kerajaan tertanggal 15 Agustus 1940,” pungkasnya.
Jenaza Tuan Sang Madjadi dimakamkan tepat di belakang rumah bolon yang terbakar hangus saat revolusi sosial tahun 1946. Saat ini bekas rumah bolon tersebut berdasarkan musyawarah keluarga, telah diwakafkan dan dijadikan Mesjid Tuan Sang Madjadi yang letaknya berada di kampung dalam dekat Pekan Tanah Jawa. (abdi/hm24)
