Simalungun, MISTAR.ID
Perum Bulog memiliki pasokan 750 ribu ton beras sebagai cadangan pangan yang tersebar di seluruh gudang di Indonesia. Sementara untuk stok beras di Simalungun, kurang lebih mencapai 1.000 ton.
Hal ini dikatakan Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Pematang Siantar, Amsar kepada mistar, Rabu (26/7/23). Ia mengatakan, di samping stok 750 ribu ton beras, Bulog juga hingga hari ini sudah menyerap kurang lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri. Dan akan terus menyerap selama produksi masih ada, sesuai ketentuan.
“Kalau untuk di Simalungun, stok beras kurang lebih mencapai 1.000 ton. Kita tidak kekurangan beras sama sekali. Setiap stok di sini menipis, langsung dapat kiriman lagi dari pusat. Jadi, tidak kekurangan sama sekali,” ujarnya.
Amsar menuturkan, kerawanan pangan yang mungkin terjadi dapat berpengaruh pada gejolak harga di tingkat konsumen. Kendati demikian, Bulog terus melakukan upaya mitigasi dengan menyerap sebanyak-banyaknya beras guna memastikan pasokan beras dalam jumlah aman.
Baca juga: Bulog Sumut Klaim Stok Beras Aman 3 Bulan Kedepan
“Bulog juga terus menjamin kebutuhan pangan khususnya juga wilayah Simalungun, beras harus terus tersedia, terutama dalam kondisi rawan,” ujar dia.
Amsar juga menambahkan, Bulog terus memaksimalkan instrumen yang ada sebagai langkah antisipasi bersama menghadapi El Nino.
Selain itu, juga menjamin ketersedian dan keterjangkauan pangan dengan melibatkan kelompok tani, penggilingan tradisional, serta para stakeholder lainnya.
Bulog juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga pemerataan ketersediaan stok.
Baca juga: Bulog: Ratusan Ribu Ton SPHP Terealisasikan
“Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi stok, tapi Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal. Baik secara offline maupun online dan melalui gerai-gerai binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan ritel modern yang ada,” ungkapnya.
Berbagai upaya yang dilakukan Bulog saat ini, di samping untuk memupuk stok cadangan beras, pemerintah juga dapat menggerakkan roda perekonomian terutama menjaga stabilisasi dan inflasi beras yang mungkin terjadi. (Abdi/hm20)
