Pematangsiantar, MISTAR.ID
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar, Muqorobin menjelaskan pentingnya penguatan untuk menyediakan pasokan komoditas di suatu daerah untuk mengendalikan inflasi. Taktik yang dilakukan BI salah satunya melalui kerjasama antar daerah.
“Kerjasama antar daerah perlu dilakukan untuk memberikan kepastian pasokan. Sehingga, ketika ada daerah yang defisit komoditi, maka daerah yang surplus dapat membantu,” jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar Muqorobin melalui siaran pers yang diterima media mistar.id, Kamis (23/5/24).
Kemudian, guna membantu percepatan transaksi pemerintah daerah, seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) sepakat untuk mengakselerasi penerbitan dan implementasi KKI yang bekerja sama dengan bank RKUD.
“Selain penguatan pasokan dan efisiensi rantai pasok melalui kerja sama antar daerah, pemanfaatan teknologi pertanian terkini untuk mendorong produktivitas pertanian dan intervensi langsung melalui pelaksanaan program pasar murah terjadwal juga menjadi langkah-langkah konkrit yang diambil,” tambahnya.
Baca juga: Sepanjang 2023 Ditemukan 2 Bank Indonesia Bangkrut
Taktik selanjutnya, penyediaan data center untuk memperkuat pengambilan kebijakan dalam upaya pengendalian inflasi di daerah.
Dari sisi memperluas digitalisasi transaksi pemerintah daerah, beberapa komitmen yang dihasilkan dari kerjasama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan, Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) adalah koordinasi yang berkelanjutan antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia dan Bank Sumut.
“Demi meningkatkan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), dan sosialisasi secara masif kepada masyarakat terkait layanan pembayaran digital khususnya retribusi dan pajak daerah. Ke depan, tantangan dalam upaya pengendalian inflasi dan perluasan digitalisasi transaksi pemerintah daerah tentu tidak mudah,” pungkasnya. (abdi/hm20)
