Pematang Siantar, MISTAR.ID
Salama libur panjang Idul Adha, suasana di Kota Pematang Siantar tampak berubah dari biasanya. Banyak warga Siantar yang bekerja di luar kota tampak memanfaatkan hari libur untuk pulang kampung. Selain itu, warga luar kota yang hendak melintas ke Parapat atau Danau Toba, juga menambah hiruk pikuk kepadatan lalu lintas di inti kota.
Kondisi ini tampaknya memberikan dampak tersendiri bagi usaha kuliner di sejumlah lokasi di kota berhawa sejuk ini. Seperti salah satu kuliner tersohor di kota ini adalah ‘Mie Pangsit’ (non halal.red) yang kerap dipadati pengunjung dari luar kota setiap hari libur.
Tidak sedikit dari mereka, datang dari Jakarta, Bandung, Tangerang, Jambi, Kota Medan dan juga dari beberapa daerah lainnya di Indonesia.
Baca juga: Lokasi Pusat Jajanan Kuliner Meningkat Pesat di Siantar
“Kalau tamu kami banyak datang dari luar kota,” ujar Murni (23) salah seorang pegawai warung Mie Pangsit di Jalan Wahidin Kota Pematang Siantar.
Murni menjelaskan, sejak libur 28 Juni 2023 lalu, banyak masyarakat datang menikmati mie pangsit di tempat ia bekerja. Para pengunjung tersebut didominasi datang dari ibu kota Jakarta, dan daerah sekitarnya.
“Ada yang dari Jakarta sih, Medan juga ada dan beberapa dari daerah lain,” ujar gadis berkulit putih ini kepada Mistar.id, Sabtu (1/7/23) pagi.
Baca juga: Menikmati Kuliner Malam di Kota Medan, Ada Sate Madura
Ditambahkannya, ditempat ia bekerja ada beberapa menu disajikan, mulai dari mie pangsit, bihun pangsit, kwetiau dan mie kuning kuah. Untuk harga per porsinya terbilang relatif murah. Mulai dari harga Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu.
Hal yang sama juga disampaikan, Dhani (26). Ia menyebut selama liburan panjang ini pihaknya cukup kewalahan melayani pembeli yang datang.
“Bahkan untuk waktu makan saja hampir tidak ada,” ujarnya.
Baca juga: Membelah Malam, Menikmati Kuliner Murah di Emperan Kartini Siantar
Meskipun demikian, kata Dhani dihari-hari libur seperti ini lah dirinya dan anggota lainnya menjadi senang. Dimana dengan ramainya pembeli, bisa memberikan keuntungan yang lumayan kepada pemilik.
“Kalau ramai kita senang. Daripada sepi terus, toke pun kewalahan bayar gaji karyawan. Kalau ramai seperti ini kami kadang dikasih juga uang tips,” tambahnya.
Mie Pangsit Siantar Punya Rasa Tersendiri
Herbert Hutabarat (35) yang merupakan warga Kota Medan, menyebut mie pangsit Siantar merupakan kuliner yang memiliki khas dan peminat tersendiri.
Baca juga: Menolak Lupa: Labar, Kuliner Alternatif Keluarga Simalungun
Meskipun di berbagai daerah telah diperjual belikan jenis makanan yang serupa. Namun kata Herbert, jika memakannya di Kota Pematang Siantar ada kelebihan tersendiri.
“Ada memang beberapa daerah dijual, di Medan pun ada. Tapi kalau menurut ku, lebih enak lagi kalau makannya di Siantar, meskipun bahannya sama,” ujarnya.
Selain roti ganda, kata Herbert, mie pangsit Siantar juga merupakan kuliner favorit yang dinikmati berbagai kalangan masyarakat. Dibalik rasanya yang gurih dan khas, ada juga kepuasan tersendiri yang dapat dirasakan penikmatnya.
Baca juga: Kemenparekraf Sebut Potensi Industri Kuliner Ramadhan Kali Ini Sangat Besar
Berikut Lokasi Mie Pangsit yang Ada di Kota Pematang Siantar
Menu mie pangsit sudah sejak lama diperjual belikan di kota Pematang Siantar, bahkan sejak puluhan tahun lalu. Bahkan jenis kuliner yang satu ini, telah diperjual belikan hampir di setiap persimpangan jalan yang ada di Kota Pematang Siantar.
Adapun lokasi yang memperjual belikan mie pangsit di Kota Pematang Siantar yang paling ramai ada di Jalan Gereja, Jalan Sutomo, Jalan Merdeka, Jalan Cipto, Simpang Empat, Komplek Megaland, Jalan Surabaya, Jalan Wahidin, dan Jalan Panei serta beberapa lokasi lainnya.
Perlu diketahui, mie pangsit ini berbahan dasar tepung terigu yang diolah menggunakan mesin dan juga dengan cara tradisional. Pada umumnya jenis makanan yang satu ini, menggunakan daging babi yang ditambahkan dengan sejumlah sayur-sayuran lainnya. (Matius/hm21).