“Kurang tahu anggarannya di Dinas PUTR berapa dibuat, tapi (pekerjaan) yang membelah Jalan Saribudolok. Maka sekarang nggak banjir lagi di situ. Dulu rumah yang di sudut tergenang air terus,” pungkas Eva.
Cerita Warga Setempat
Menurut salah seorang masyarakat setempat, pembangunan saluran drainase telah selesai proses pengerjaan. Namun, hasilnya jauh dari kata layak.
“Seingatku Oktober 2022 pekerjaan. Tapi agak lain, sudah rusak, bisa kita lihatlah,” ucapnya.
Baca juga:Proyek Drainase di Kelurahan Asuhan Siantar Dikeluhkan Warga, Lurah: Segera Diperbaiki
Wanita yang berprofesi penjual nasi itu menyarankan, agar pembangunan drainase menyesuaikan daratan datar di sepanjang lokasi. Penyesuaian itu agar tidak menyebabkan penumpukan air jika hujan lebat melanda lokasi.
“Dari Jalan Sisingamangaraja ke arah Rindam itu kan dataran tinggi, tanahnya naik. Lucu juga dibangun buangan parit ke arah atas, air sifatnya kan mencari ke yang rendah. Maunya parit dibangun buangannya ke arah Jalan DI Panjaitan. Rugi mungkin pemborongnya itu kemarin,” tandasnya.
Camat Ngaku Tak Terima Laporan Penataan Kawasan di Simpang Dua
Berbeda dengan pernyataan Camat Siantar Marimbun, Jan Ericson Purba. Dia bilang, pihaknya hingga sampai saat ini tidak ada menerima atau mengetahui suatu pekerjaan penataan kawasan Simpang Dua.
Baca juga:Proyek Fisik Drainase di Dinas Perkim Asahan Diduga Asal Jadi
“Perihal dimaksud belum ada informasi kami terima dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,” katanya.
Pada sebelumnya juga, Jan Ericson juga menyampaikan harapannya melalui Pemko Pematangsiantar, agar saluran drainase sekaligus ditata di sekitar kawasan itu.
Dia mengaku intensitas hujan deras menyebabkan kecamatan yang dipimpinnya mengalami banjir.
“Itu kemarin harapan kita ke pihak Pemko Pematangsiantar biar bisa dikoordinasikan ke pemerintah pusat perihal drainase. Kalaulah jadi nanti bundaran harapan kita (pengerjaan) drainase juga sekaligus diperbaiki,” harapnya saat dikonfirmasi, pada Jumat (26/4/24). (jonatan/hm16)
