Pematang Siantar, MISTAR.ID
Kader PDI Perjuangan dan Partai Hanura beserta puluhan massa mendatangi kantor Satpol PP Kota Pematang Siantar, pada Sabtu (11/11/23).
Kedatangan mereka buntut pencopotan poster Bakal Calon Presiden (Bacapres), Ganjar Pranowo dicopot.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Pematang Siantar,, Timbul Marganda Lingga kepada wartawan menyampaikan, mereka merasa didiskriminasi atas tindakan yang dilakukan Satpol PP.
Baca juga:Poster Wajahnya di Siantar Dicopot Satpol PP, Ganjar: Tanyakan ke Mereka Alasannya
Sebab menurut Ketua DPRD Kota Pematang Siantar itu, dari 3 orang Bacapres yang saat ini akan bertarung, hanya poster Ganjar yang dicopoti. Hal itu pun memicu reaksi kader partai pengusul.
“Itu yang kita pertanyakan kepada Satpol PP. Kenapa hanya poster Ganjar yang dicopoti. Kita mau Pemilihan Umum (Pemilu) ini damai tanpa drama,” ucap Timbul.
Namun saat tiba di kantor Satpol PP, tidak didapati pejabat polisi penegak Peraturan Daerah (Perda itu). “Sudah kita coba sama sama datang ke kantor Satpol PP, namun pimpinan mereka tidak ada. Dihubungi juga tidak bisa,” kata Timbul.
Dia mengaku, juga telah mencoba menghubungi Wali Kota Pematang Siantar, Susanti Dewayani. Namun lagi-lagi, seperti anak buahnya, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Pematang Siantar itu tidak merespon.
Baca juga:Ketika Ganjar Pranowo Bercerita Kerusuhan 98 di Siantar
Ketua DPC Partai Hanura Kota Pematang Siantar, Ronald Darwin Tampubolon yang juga turut di dalam rombongan merasa kecewa dengan Pemko setempat. Ia menuding Kasat Pol PP, Pariaman Silaen tidak netral sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Ronald tidak ingin berpolemik terkait campur tangan Wali Kota terkait pencopotan baliho itu.
“Saya rasa kita tidak bisa menduga-duga adanya perintah Wali Kota. Kalau kita dari partai pengusung bakal menyurati Satpol PP,” pungkasnya. (gideon/hm16)
