15 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Pembagian Rapor Di Siantar Wajibkan Protokol Kesehatan Covid-19

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Penerimaan rapor murid sekolah tingkat SD, SMP, SMA/SMK Negeri atau swasta Kota Pematangsiantar dilakukan di sekolah masing-masing dengan menggunakan protokol kesehatan Covid-19.

Pantauan Mistar di lapangan, buku rapor diambil orang tua, sedangkan para peserta didik tidak diwajibkan untuk ikut bersama. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kerumunan di sekolah.

Irwansyah, guru bagian kesiswaan di SMP Negeri 4 menyebutkan sekolah memberlakukan pengambilan dengan model bertahap, dimana untuk pagi mulai jam 8 diberikan pada kelas VIII, berikutnya kelas VII pada pukul 11. Diharapkan para siswa agar di rumah untuk sementara.

Baca juga : Siantar Zona Merah, Belajar Mengajar Mandiri Diperpanjang Hingga 20 Juni

“Setiap orang tua yang hendak mengambil raport juga diwajibkan menggunakan masker, serta diukur suhu tubuh dengan thermol gun. Nantinya juga dalam pembagiannya tetap harus menjaga jarak dengan lainnya,” ujarnya pada Mistar, Sabtu (20/6/20). Bahkan, setiap sekolah juga sudah tersedia sabun dan wastafel tempat mencuci tangan bagi orangtua ataupun pengunjung sekolah.

Hal serupa juga diungkapkan P Purba, bagian PKS Sarana dan Prasarana SMP Negeri 2. Katanya, di tengah situasi Pandemi Covid-19 ini, pihaknya membatasi jumlah orangtua siswa atau wali murid yang mengambil rapor ke sekolah dan dibagi per jam.

“Dibatasi setiap orang tua atau wali murid yang mengambil rapor, artinya orang tua datang sesuai jadwal, ini untuk menghindari kerumunan dan juga dapat mengurangi keramaian,” ucapnya.

Baca juga : Siantar Zona Merah Corona, Perbatasan Dijaga Ketat, Warga Wajib Masker

Sejumlah sekolah menyebutkan bahwa pada momen pembagian raport tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Akibat pandemi Covid-19, sekolah-sekolah ditutup sementara. Pembelajaran juga dilaksanakan secara daring serta ujian pun demikian.

Sebagai sekolah ada yang tidak lagi mencantumkan ranking di raport, tapi diumumkan melalui komunikasi grup kelas seperti whatsApp, messenger, maupun yang lainnya. Namun, ada pula yang tetap ditulis rangking di rapornya, tapi hanya untuk tingkatkan kelas saja, tidak untuk umum atau keseluruhan.

“Sebelum pandemi sudah ada beberapa nilai yang didapatkan guru- guru didik. Jadi nilai kenaikan kelas atau anak tersebut dapat ranking, bisa diambil dari akumulasi proses pembelajaran yang selama 1 semester ini dilakukan, baik record nilai sebelum pandemi maupun setelah pandemi,” kata yanti, salah satu guru kelas SD swasta di Pematangsiantar.

Salah seorang siswa di Siantar menerima rapor dari sekolah. (f:yetty/mistar)

Rika, salah satu siswi di SMP Kartika mengatakan, tidak masalah terhadap ranking. Sebab pembelajaran pun tidak dilaksanakan secara maksimal selama pandemi Covid – 19 ini.

“Semester lalu saya dapat ranking, namun kali ini tidak. Meskipun demikian tidak masalah, sebab banyak yang belum dimengerti, jadi saya harus banyak belajar lagi,” imbuhnya dengan tersenyum.(yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles