Pematang Siantar, MISTAR.ID
Pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Pematang Siantar selama dua hari sejak Senin (17/7/23) telah berakhir. Sebanyak 35 peserta yang mengikuti, diantaranya 29 tingkat muda dan enam madya.
Dari hasil yang dibacakan Ketua Dewan Penguji, Dedi Sahputra, terdapat enam peserta yang dinyatakan belum kompeten.
“Kepada yang belum kompeten, jangan patah semangat,” ucap pria yang juga pengurus PWI Pusat ini.
Kepada peserta yang kompeten, Dedi berharap jangan berpuas diri. Sebab setelah mendapat gelar tersebut, tidak tertutup kemungkinan dapat dicabut.
Baca juga: Beri Pemahaman Literasi Media, STIK-P dan LPDS Gelar Seminar Nasional dan UKW
“Seperti kasus di salah satu daerah, ada yang terkena kasus pemerasan. Selain harus menjalani proses hukum, status kompetennya juga ditarik,” ujarnya.
Ketika wartawan berkompeten dan yang belum, lanjut dia, melaksanakan tugas jurnalistiknya menunjukkan pemahamannya terhadap etika jurnalistik Undang-undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik (KEJ) maka kualitas wartawan itu akan meningkat.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PWI Siantar, Surati mengaku terharu atas partisipasi wartawan yang mengikuti UKW kali ini. Sebab beberapa tahun sebelumnya, hanya ada 18 peserta yang ikut.
“Setelah kami membuka pendaftaran UKW ini ada 60an kawan-kawan yang mendaftar. Tapi kuota saat ini hanya 35 yang bisa ditampung,” katanya.
Baca juga: Ketua PWI Sumut Tutup UKW Angkatan 55-56, 30 Peserta Lulus
Surati juga berterimakasih kepada Pemerintah Kota (Pemko) Pematang Siantar yang sudah memberikan perhatian terhadap insan pers.
“Semoga tahun-tahun selanjutnya, kita bisa membuka kuota yang banyak,” imbuhnya.
Wali Kota Pematang Siantar, melalui Plt Kadis Kominfo, Johanes Sihombing mengaku kualitas wartawan di Kota Siantar tergolong baik. Sebab selama menjabat pelaksana tugas, Johanes melihat nilai argumentasi dan kritik wartawan yang baik. (Gideon/hm20)
