Medan, MISTAR.ID
Cyntia Rismauli Nainggolan, seorang atlet senam ritmik, menciptakan kisahnya sendiri. Ia adalah cerminan nyata dimana keterbatasan bukan penghalang untuk meraih prestasi gemilang.
Lahir dengan disabilitas tuna grahita, Cyntia berhasil memenangkan 2 medali perunggu dan 1 medali perak dalam Special Olympics World Summer Games di Berlin, Jerman, pada Juni 2023.
Kisah perjalanan Cyntia bukan hanya soal kesuksesan di dunia olahraga, tetapi juga menyoroti perjuangan dan dukungan yang ia terima dari lingkungan tempat dia bertumbuh.
Tumbuh di lingkungan penuh dukungan di SLB Santa Lusia, Siantar, Cyntia tidak pernah merasakan perundungan.
Baca juga :Â Soal Stunting, Ini Pesan Wali Kota Pematang Siantar Susanti
Di sekolah urut ia mendapatkan support sistem yang luar biasa, mulai dari guru, kepala sekolah, teman-teman, orangtua dan masyarakat.
Cyntia menyukai segala jenis olahraga. Ia menggandrungi permainan bola hingga senam. Alasan minat itu pula yang mendorongnya mengalahkan berbagai rintangan disabilitas intelektual.
“Semua olahraga aku suka, mulai dari permainan bola sampai senam,” ujar Cyntia, Rabu (20/12/23).
Posmauli Gultom, Ibu Cyntia membagikan kisah tentang tekad kuat putri sulungnya itu sejak kecil. Meskipun mengalami kejang-kejang pada masa kecilnya, Cyntia mendapatkan perawatan yang memungkinkannya berkembang menjadi atlet berprestasi.
