21.1 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Kota Siantar Tiap Hari Diguyur Hujan, Namun Penjualan Mantel Biasa Saja

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Saat musim penghujan seperti saat ini, ada sederetan perlengkapan yang harus dipersiapkan. Salah satunya adalah mantel hujan sebagai alat pelindung diri atau pakaian tahan air yang dipakai untuk melindungi tubuh dari hujan.

Di sisi lain, tingginya curah hujan yang terus mengguyur di berbagai wilayah di Kota Pematang Siantar, seharusnya membawa keuntungan tersendiri bagi penjual mantel hujan. Justru sebaliknya, sejumlah pedagang tersebut malah menyebutkan tidak ada pengaruh sama sekali.

“Penjualan biasa-biasa saja, tidak ada pengaruh,”ungkap salah seorang penjual mantel ataupun jas hujan Boru Saragih saat dikonfirmasi, pada Sabtu (12/11/22).

Baca juga: Musim Hujan, Warga Diimbau Jaga Kesehatan dan Terapkan Pola Hidup Sehat

Boru Saragih mengatakan bahwa penjualan mantel hujan sampai saat ini masih normal seperti biasanya, tidak ada peningkatan walaupun saat ini sedang musim hujan hampir setiap hari.

Wanita yang selalu ditemani sang suami saat berdagang ini menyebut para pembeli yang mampir di lapaknya tetap sedikit. Bahkan, untuk memanjakan para pembeli, di lapaknya menyediakan berbagai jenis mantel dengan berbagai variasi harga, mulai dari yang paling murah yaitu Rp10.000 hingga yang paling mahal Rp250.000.

“Kalau hujannya sudah deras kali, baru ada yang beli. Itupun biasanya mantel hujan biasa saja seperti plastik tipis seharga Rp10.000,” tutur wanita yang membuka lapaknya di Jalan Sisingamangaraja, tepatnya daerah yang mendekati Jalan Sibatu-batu.

Tak jauh beda dengan Arman. Lelaki yang menjual mantel hujan sambil keliling di sekitar pasar tradisional Dwikora Pematang Siantar. Dikatakannya, ketika hujan deras orang-orang lebih memilih berteduh di teras pertokoan pinggir jalan.

Baca juga: Musim Hujan, Harga Sayuran di Medan Meroket

“Sejak adanya pandemi Covid-19, penjualan pakaian jadi mengalami penurunan sangat drastis. Alhasil, pendapatan pun sangat menurun. Saya harus begini basah-basah jumpai pembeli langsung,” tuturnya.

Meski hampir setiap hari di Kota Pematang Siantar selalu hujan, ungkap Arman, tapi pembeli yang menghampirinya tetap sedikit. Padahal, dia berharap, saat momen seperti sekarang menjadi berkah tersendiri bagi para penjual jas hujan atau mantel sepertinya.

“Menjual mantel saat musim hujan menjadi harapan saya untuk bisa mendapatkan keuntungan lebih. Dan untuk dapat menghidupi keluarganya. Kalau tidak musim hujan saya nganggur,” pungkasnya. (yetty/hm09)

Related Articles

Latest Articles