12 C
New York
Monday, May 13, 2024

Khawatir Tumbang, Warga Minta Pemko Siantar Tebang Pohon Tua di SMP Negeri 3 Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Keberadaan puluhan batang pohon tua di lingkungan SMP Negeri 3 Pematangsiantar sudah sangat mengkhawatirkan. Baru tadi ada ranting besar jatuh, beruntung tidak menimpa korban.

Warga sekitar Jalan Sidamanik Kelurahan Martimbang, Kecamatan Siantar Selatan, menyampaikan rasa khwatirnya melihat keberadaan pohon-pohon yang sudah berusia tua itu.

Kondisinya pohon terlihat sudah mulai rapuhm, dan sangat patah ranting besar bahkan tumbang. Namun, kata warga, selama ini belum mendapat perhatian dari pemerintah kota.

Baca Juga: Ini Identitas Korban Tertimpa Pohon Tumbang di Depan RS Adam Malik

Pantauan mistar.id di lapangan, Sabtu (3/7/21) pagi, terlihat posisi pohon-pohon tersebut berada di pinggir jalan dan di tempat duduk taman trotoal yang dipenhi lukisan, dan tentu kalau tumbang sangat membahayakan para pengguna jalan dan warga yang berada di trotoar.

“Sudah beberapa kali ranting besar pohon patah dan hampir menimpa orang yang melintas di bawahnya. Kalau hujan lebat atau angin kencang, takut kita melihatnya, ranting sering patah dan jatuh,” kata T Simanjuntak warga yang bermukim di sekitar.

Warga lainnya, Ramon, juga menyampaikan keluahan yang sama, kalau tidak cepat diatasi, kita khaawatir pohon itu akan membahayakan warga dan anak anak sekolah.

Baca Juga: Hitungan Menit Angin Kencang Disertai Hujan Melanda Kota Sidikalang, Tiang Listrik dan Pohon Tumbang

Terlebih saat musim hujan, warga katanya tidak berani melintas di dekat pohon-pohon itu, karena khawatir ranting patah dan tumbang.

“Sudah pernah disampaikan warga pada pihak sekolah, agar pohon itu ditebang saja. Tapi pihak sekolah berdalih, pohon itu ditanam pihak Pemerintah Kota Pematangsiantar. Pihak sekolah jadinya tak berani memotongnya,” jelas Ramon.

Keluhan warga juga sudah disampaikan ke pihak kelurahan, dan pihak Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Tarukim) Pemko Pematangsiantar, tapi sampai sekarang tidak ada realisasi untuk merantingi maupun menebang pohon yang sudah tidak layak dibiarkan.

“Sudah mengadu lurah dan ke Dinas Tarukim, tapi belum ada tanggapan. Padahal fisik pohon itu sudah sangat membahayakan,” pungkasnya.(yetty/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles