15.6 C
New York
Sunday, May 19, 2024

Kabut Asap Selimuti Sebagian Wilayah Siantar

Siantar, MISTAR.ID

Kabut asap menyelimuti sebagian wilayah Siantar, Sabtu (22/8/20) pagi hari. Seiring dengan naiknya matahari, kabut asap pun mulai menipis. Disamping itu, guyuran hujan turun di kota ini sejak malam hari meski intensitas hujan tidak lebat.

Tidak sedikit warga mengkaitkan kejadian itu dengan musibah letusan Gunung Sinabung pada, Senin (10/8/20) lalu, mengakibatkan kepulan asap debu tebal membumbung tinggi. Tapi ada pula yang mengatakan, bahwa kejadian tersebut suatu kewajaran diakibatkan cuaca yang terus hujan, meskipun intensitasnya tidak begitu tinggi.

Iwan, seorang driver ojek online yang sedang mangkal di simpang Sibatu-batu menyebutkan, kabut asapnya sepertinya mengeluarkan aroma yang tidak mengenakan. Meskipun Ia sudah mengenakan masker, tapi aroma udaranya masih tetap tercium seperti bau tidak sedap.

“Dari tadi pagi jam 06:00 WIB, saya online sudah antar penumpang. Kabutnya sudah mulai ada. Tapi, jarak pandang untuk berkendaraan masih bisa atau normal. Barangkali, asap ini akibat erupsi Gunung Sinabung, soalnya aromanya agar tercium sedikit bau,” katanya.

Baca Juga:Gunung Sinabung Kembali Semburkan Debu 1.000 Meter

Meskipun begitu, aktivitas masyarakat tetap berjalan normal. Bahkan, beberapa warga menganggap fenomena cuaca tersebut biasa saja.

“Kalau di Siantar cuacanya memang begini, sejuk. Pasti ada kabut kalau udah hujan seharian dimulai pada malam hari, besoknya udaranya segar,” ujar R Tampubolon ketika sedang belanja di pasar pagi Rindam.

Salah satu warga meyakini kalau aroma tidak sedap yang timbul pagi itu bukan berasal dari debu vulkanik Gunung Sinabung, melainkan aroma debu dari panasnya cuaca pada sehari sebelumnya.

“Aroma debu yang tersiram air hujan memang terasa. Apalagi sebelumnya cuaca di Siantar panas sekali. Tapi ini adalah hikmahnya,” jelas Jansen Saragih pengajar di salah satu sekolah SMP negeri di Siantar.

Berdasarkan pengamatan Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia (MAGMA), secara visual tidak teramati adanya asap kawah pada Gunung Sinabung. Hingga kini, Gunung Sinabung masih pada level III atau level Siaga.(yetty/hm10)

Related Articles

Latest Articles