16.4 C
New York
Monday, April 29, 2024

Heboh Ustad Pimpin Sholat Tarawih Sambil Live Tiktok, Begini Kata MUI Pematang Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Beberapa hari ini, warga dihebohkan beredarnya video seorang ustad melakukan live Tiktok ketika menjadi imam tarawih di salah satu masjid. Dalam video yang beredar luas di media sosial itu, tak segan-segan ustad tersebut secara terbuka menerima gift atau saweran.

Fenomena ini merebak dan menjadi perbincangan publik. Aksi live TikTok tersebut menuai kontroversi warganet.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pematang Siantar Drs H M Ali Lubis mengatakan, dalam mengerjakan sholat, seseorang dituntut harus fokus pada bacaan dan gerakan atau dengan kata lain khusyu. Sholatnya direkam sebenarnya tidak ada masalah, atau tidak dilarang. Asalkan pelaksanaan sholat nya harus khusyu dan memenuhi syarat dan rukun.

Baca Juga:Gerakan Subuh Berjemaah, Ketua BKPRMI Imam Subuh di Mesjid Al Hidayah BSP Lubuk Pakam

“Hanya saja ke khusyukan sholatnya, kalau dia sendiri yang merekam jadinya kekhusukannya saja yang kurang, pikiran menjadi tidak terarah. Kalau salah, dibilang tidak salah,” ucap pria yang sering dipanggil ustad ini saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (27/3/23).

Meski begitu, lanjut Ustad Ali, itu tergantung orang tersebut. Apa tujuan orang tersebut melakukan sholat sambil live. Apakah ke hal yang baik atau hanya sekadar pamer saja. “Kalau motivasinya untuk memberikan inspirasi kepada orang lain untuk sholat, bagus. Tapi kalau motivasinya untuk pamer, bisa hilang pahalanya,” kata.

Kecuali, sambung dia, barangkali ada orang lain yang merekam orang tersebut tanpa diketahuinya. Maka, tidak ada masalah. Jadi, ketika orang tersebut memimpin sholat, jadi konsentrasi. Segala pikiran, jiwa dan raga dipusatkan hanya untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Ketika orang tersebut melakukan atau merekam sendiri, Takutnya kekhusyukan sholatnya jadi terganggu. Khusyu inilah perkara terpenting dalam shalat,” tuturnya.

Baca Juga:Mesjid Al Hidayah Komplek BSP Gelar Sholat Tarawih Perdana

Jika hati dan pikiran tidak khusyu, ucap Ali, yang dihasilkan adalah ghaflah (lalai, pikiran ke mana-mana), waswas (kegelisahan yang tidak berdasar), dan rusaklah khusyu anggota badan. Apalagi orang tersebut sedang merekam, sehingga pikirannya jadi tak fokus pada sholat yang sedang berlangsung.

Ketika ditanya jika orang tersebut ingin mengkomersialkan video tersebut hanya untuk mendapatkan keuntungan, Ustad Ali menjawab tidak apa-apa, hanya saja sholat tersebut jadi tidak baik. Karena mengkomersialkan ibadah itu tidak layak sebetulnya.

“Kecuali, menunjukkan ibadah tersebut untuk mengajak ke hal yang baik. Alangkah baiknya jika saat ibadah hanya diri sendiri dan Allah yang tahu. Sebab, dikhawatirkan bila kerap membagikan momen di media sosial jadi timbul riya (pamer),” kata ustad Ali.(yetty/hm15)

Related Articles

Latest Articles