17.8 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

Ekonomi Membaik, Jumlah Hewan Kurban Tahun Ini Diprediksi Naik di Siantar

Pematang Siantar, MISTAR.ID

Perayaan Idul Adha selalu diikuti dengan kegiatan penyembelihan hewan kurban. Hewan yang biasanya dikurbankan seperti sapi, lembu, kambing muapun domba. Namun ada juga kerbau. Untuk mempersiapkan hewan kurban, tak jarang pengurus masjid membentuk panitia.

Ketua Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kota Pematang Siantar, Armaya Siregar mengatakan, biasanya panitia di masing-masing masjid telah menyiapkan segala keperluan untuk berkurban. Salah satunya itu mengumpulkan uang dari warga yang ingin berkurban.

“Biasanya sudah dikoordinasikan langsung oleh panitia di masing-masing masjid. Mereka yang mengurus segala keperluan masyarakat untuk berkurban,” ujar Armaya Siregar dikonfirmasi, Senin (29/5/22).

Baca Juga:Hari Raya Idul Adha, Bupati Simalungun Kurbankan 22 Ekor Sapi

Sesuai data pada saat perayaan Idul Adha tahun lalu, kata Armaya, jumlah hewan kurban sebanyak 600 ekor. Ia pun berharap di tahun ini bisa bertambah dan prediksinya akan naik seiring dengan pertumbuhan ekonomi di tengah COVID-19.

“Kalau prediksi kita, ini bisa naik. Angkanya bisa sebelum terjadi COVID-19, yaitu 800 sapi. Karena tahun ini perekenomian masyarakat kita lihat sudah lebih bagus dibandingkan COVID tahun pertama dan kedua itu,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, ia mengimbau warga untuk lebih teliti sebelum menyembelih. Contohnya umur hewan kurban. “Pilihlah hewan yang kondisinya sehat, tidak cacat, dan telah cukup umur menjadi hewan kurban,” ujar Armaya Siregar.

Baca Juga:Gubsu Serahkan 8 Ekor Hewan Kurban di Mesjid Raya Taqwa Parapat

Sementara itu, Candra selaku orang yang menjadi penanggunjawab di peternakan lembu, kerbau, kambing di Kota Pematang Siantar menyampaikan, saat ini peminat pembelian hewan kurban masih sepih.

“Untuk saat ini masih sepi ya bang. Mungkin nanti dua minggu atau satu minggu lagi perayaan Idul Adha akan meningkat. Kalau saat ini masih beberapa orang saja yang baru datang,” ujarnya saat diwawancarai, Senin (29/5/23).

Menurut Candra, peternakan tempatnya bekerja banyak jenis sapi atau lembu yang bisa dikurbankan. Harganya tentu sangat berpariasi.

“Kalau tempat kita itu beragam harganya ya bang, ada Rp14 juta dan yang paling mahal itu Rp150 juta. Yang paling mahal itu dengan bobot hampir 1 ton,” ujarnya.

Bagi mereka yang akan membeli hewan kurban, harus mengetahui kriteria hewan ternak yang layak untuk dijadikan kurban.

Baca Juga:Petugas Kebersihan dan Anak Stunting, Prioritas Penerima Daging Kurban di Medan Johor

Berikut ini cara memeriksa kesehatan ternak yang dapat dilakukan sebelum membeli:

1. Tanyakan kepada penjual apakah hewan telah diperiksa oleh dokter hewan dan memiliki surat keterangan kesehatan dan juga asal hewan.

2. Sebaiknya hindari membeli ternak yang digembalakan di tempat pembuangan sampah.

3.Bulu bersih, mengkilat dan gelambir bagian leher kempis (pada sapi gelambir penuh air menandakan indikasi gangguan metabolisme).

4. Lincah dan terlihat gemuk (tidak mengalami kekurusan). Muka cerah terlihat nafsu makan baik.

5. Tidak diare, periksa lubang tubuh (mulut, mata, telinga, dan anus) bersih dan normal.

Baca Juga:Guru SMAN 5 Pematangsiantar Sembelih dan Bagikan Hewan Kurban

Beberapa cara mengecek ternak kurban tidak cacat, sebagai berikut:

1.Pembeli dapat meminta penjual membawa ternak berjalan.

2.Ternak yang sehat tidak pincang

3. Ternak tidak mengalami kebutaan (dengan cara cek refleks mata/pupil) telinga hewan normal/tidak rusak (ternak dengan bekas eartag atau penanda hewan dalam populasi bisa digunakan untuk kurban/bukan kecacatan oleh para ulama).

4. Refleks alat gerak bagus dengan cara menyentuh sela–sela kuku untuk hewan jantan testis masih lengkap 2 buah (tidak dikebiri) dengan bentuk dan letak yang simetris.

5. Ekor normal tidak terputus sebagian atau seluruhnya.

Cara mengecek kecukupan umur hewan kurban sebagai berikut:

1. Gigi hewan lengkap dan tidak ada kecacatan. Kambing/domba harus berumur lebih dari satu tahun yang ditandai adanya sepasang gigi tetap (cek dengan membuka mulut) dengan warna gigi terlihat lebih gelap.

2. Sapi/kerbau harus berumur lebih dari 22 bulan atau 2 tahun ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap dengan warna gigi terlihat lebih gelap tidak mengalami kekurusan/kurang gizi. (hamzah/hm17).

Related Articles

Latest Articles