22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Di Tengah Pandemi, Manusia Silver Muncul di Siantar

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Di tengah pandemi Covid-19, seorang pria, Revan (30) berasal dari Kota Medan seketika menjadi perhatian di kalangan masyarakat yang menyaksikannya. Ia berubah. Sekujur tubuhnya dicat dengan warna silver, sehingga dijuluki manusia silver.

Pemuda itu beraksi dengan gerakan ala robot, membuat siapa saja yang menyaksikan menjadi ingin tahu. Dari aksinya itu, Revan berharap ada kucuran rupiah sebagai sumbangan jasa aksinya. Dia selalu memilih tempat di persimapangan lampu merah.

Kedatangan Revan di Kota Pematangsiantar, akunya saat ditemui mistar.id di persimpangan Jalan Sudirman, Sabtu (17/7/21) baru beberapa hari saja. Ia mengaku, aksi manusia silver dilakoninya dari pagi hari hingga sore menjelang magrib.

Baca Juga: Pengawasan Pemerintah Lemah, Manusia Silver Menjamur di Medan

“Ini bentar lagi mau pulang bang. Sudah dari pagi tadi saya di sini, saya ada ngontrak rumah di Siantar,” ujarnya ditemui, Sabtu (17/7/21) sore sekira pukul 17.00 WIB, seraya memberitahukan menjadi manusia silver sudah menahun dilakoninya.

Menjadi manusia silver di persimpangan lampu merah tak melulu direspon baik oleh orang-orang. Ada menilai positif dan ada juga menilai negatif. Revan mengatakan, saat ini menjadi manusia silver tidak hanya di Pematangsiantar, melainkan di Tebing Tinggi dan juga Kota Medan.

“Saat ini, hanya inilah yang bisa saya lakukan (manusia silver, -red). Saya harus mencari nafkah untuk keluaga di Medan,” kata Revan seraya mengatakan selagi di Siantar berharap istri dan anaknya sehat-sehat.

Selama menjadi manusia silver di Siantar, Revan banyak mendapat dukungan dari warga. “Kalau saya aksi di Siantar. Namanya juga manusia bang, pasti ada yang menangapi positif dan negatif. Tapi saya ucapkan terimakasih untuk warga Siantar yang memberikan suport,” ujarnya.

Disinggung soal pewarna yang dipakainya, kata Revan tidak berbahaya. Ia membuat khusus dengan memanfaatkan olahan tepung dan cat asli. Dengan membuat sendiri pewarna, Revan merasa nyaman untuk kulit di tubuhnya.

“Cat ini tidak bahaya bang, ini bahannya tepung khusus untuk kulit, kebetulan berwarna silver. Saya beda sama yang lain, kalau yang lain ada pakai cat. Kalau saya tidak berani,” pungkasnya.(hamzah/hm02)

 

Related Articles

Latest Articles