Pematang Siantar, MISTAR.ID
Dua SMK Negeri baru telah berdiri di Kabupaten Simalungun dan rencananya akan diresmikan bulan Maret mendatang serta siap beroperasi untuk menampung peserta didik baru dalam proses belajar mengajar pada tahun ajaran baru 2023/2024.
Kedua sekolah tersebut adalah SMK Negeri 1 Pariwisata Panei dan SMK Negeri 1 Silimakuta. Bahkan menurut informasi, tahun ini SMK Negeri 1 Perdagangan di Kecamatan Bandar akan segara dibangun dan dipastikan bulan Agustus 2023 akan selesai.
Apresiasi dan ucapan terimakasih disampaikan Natsir Armaya Siregar selaku pemerhati pendidikan di Siantar-Simalungun.
Baca Juga:SMKN 1 Siantar Mencari Bibit Kafilah Melalui Peringatan Maulid Nabi
“Kinerja dari kepala cabang dinas (Kacabdis) pendidikan wilayah Siantar-Simalungun James Andohar Siahaan patut kita apresiasi. Belum ada tiga tahun beliau menjabat sebagai kacab, dua SMK Negeri baru sudah berdiri di Simalungun. Bahkan tahun ini rencananya akan dibangun satu lagi di Kecamatan Bandar,” kata Armaya saat berbincang-bincang dengan beberapa awak media, Rabu (25/1/23).
Armaya mengatakan, pembangunan gedung baru SMK Negeri di Kabupaten Simalungun sangat bagus. Karena menurutnya sekolah di bidang kejuruan sangat dibutuhkan. Apalagi SMK Negeri Pariwisita.
“Dengan berdirinya SMK Negeri Pariwisata di Simalungun kita sangat mensupport. Nantinya, anak-anak setelah lulus bisa langsung kerja di hotel-hotel yang ada di Pariwisata Simalungun. Karena Simalungun termasuk wilayah destinasi wisata seperti Danau Toba,” ujarnya.
Untuk itu lanjutnya, ia sangat menyambut baik pembangunan gedung SMK Negeri Pariwisata di Simalungun, serta memohon kepada semua pihak untuk mendukung dan memudahkan segala urusannya.
Baca Juga:Pembangunan SMK Negeri Pariwisata Panei Tongah Sudah Dimulai
Armaya berharap dengan berdirinya SMK Negeri Pariwisata di Simalungun, jangan ada lagi anak-anak pergi jauh-jauh menempuh pendidikan untuk mengambil jurusan Pariwisata di luar daerah.
Ia juga memohon kepada Kepala Cabang Dinas Siantar agar sekolah yang baru berdiri tersebut lebih mengedepankan mutu serta mempunyai tenaga pendidik yang profesional.
“Pemerintah kabupaten juga harus mendukung, jangan karena SMK tersebut punya provinsi, tidak didukung. Sebab produknya itu untuk kita,” sebut Natsir Armaya Siregar. (yetty/hm12)
