15.2 C
New York
Thursday, May 16, 2024

Akses Pupuk Bersubsidi Sulit, Dishanpangtan Ultimatum Kios Pupuk di Siantar

Sementara itu, Pengawas Mutu Hasil Pertanian Ahli Muda Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dishanpangtan), David Purba, memberi isyarat kepada oknum-oknum kios pupuk nakal yang mencoba ‘bermain’ di Kota Pematangsiantar.

“Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi 2.250 per kilogramnya, tim kita ada selalu memantau itu,” sebutnya saat dikonfirmasi.

David bilang, antara kios pupuk dan petani sudah saling menyepakati harga yang tidak merugikan di antara kedua belah pihak.

Baca juga:Presiden Jokowi Gelontorkan Anggaran Pupuk Bersubsidi Rp14 Triliun, Target 7,8 Juta Ton Pupuk

“Biasanya ada biaya tambahan sampai ke petani, semisal diantarkan kios ke petani atas permintaan petani sampai ke ladangnya. Kalau ada temuan jauh dari HET berdasarkan keluhan petani, kita langsung laporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera diproses,” katanya.

Ia merinci, terdapat 108 poktan yang terdaftar sebagai penerima pupuk bersubsidi di Kota Pematangsiantar, dengan jumlah anggota kelompok ribuan petani yang sudah berbadan hukum.

Terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Dishanpangtan, Hotman Sibuea mengklaim produksi gabah di Kota Pematangsiantar mencapai 15.551 ton per tahun 2023.

Baca juga:Presiden Jokowi Waspadai Manipulasi Harga Pupuk Bersubsidi

“Dua kali panen setiap tahunnya. 15.551 ton gabah tersebut (dapat menghasilkan) sekitar 7.881,25 ton beras,” sebutnya melalui pesan singkat.

Sebagai informasi, masyarakat Kota Pematangsiantar sedikitnya membutuhkan 71,9 ton beras per harinya untuk dikonsumsi. Artinya, jika dirata-ratakan masyarakat dengan jumlah penduduk sekitar 276.933 jiwa membutuhkan beras mencapai 2.157 ton per bulannya. (jonatan/hm16)

Related Articles

Latest Articles