Jakarta, MISTAR.ID
Bakal Calon Presiden (Capres), Ganjar Pranowo tidak menganggap pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) di acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar ke 59, pada Senin (6/11/23) malam, ditujukan pada dirinya maupun PDI Perjuangan.
Di pidatonya, Jokowi menyinggung beberapa isu teranyar. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai, dinamika politik terkini terlalu banyak drama ibarat sebuah sinetron.
“Tidak,” ucap Ganjar, ketika ditanya apakah dia merasa pidato itu ditujukan ke dirinya dan partai nomor urut 3 itu, setelah menghadiri acara CSIS di kawasan Jakarta Pusat, pada Selasa (7/11/23).
Baca juga:PDIP Pematang Siantar Optimis Menangkan Ganjar-Mahfud dan Raih 11 Kursi
Ganjar mengaku, sepakat dengan sebagian besar lain dari pidato Presiden ke 7 Indonesia itu. Termasuk terkait adu gagasan antar 3 kubu Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) yang bakal bertanding.
Eks Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu menilai, amanat Jokowi berikutnya tinggal diterima oleh setiap kubu Capres-Cawapres. Ia menilai, sudah tak seharusnya metode-metode yang tidak fair tak lagi digunakan.
Sedangkan Bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengaku, biasa-biasa mengenai pernyataan Jokowi yang menganggap jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 terlalu banyak drama ibarat drama Korea (drakor) dan sinetron.
Baca juga:Jelang Kunker Jokowi ke Bali, Baliho Ganjar-Mahfud Dibongkar, Ini Alasan Pj Gubernur
“Tak ada tanggapan. Kita biasa-biasa saja,” sebutnya di El Hotel, Kelapa Gading, Jakarta, pada Selasa (7/11/23).
Sebelumnya,, Jokowi dalam pidatonya melihat terlalu banyak drama sama sinetron dalam perpolitikan Indonesia saat ini. Hanya saja tak merinci momen perpolitikan mana yang ibarat drama tersebut.
“Saya lihat akhir-akhir ini terlalu banyak dramanya. Terlalu banyak drakornya dan sinetronnya. Seharusnya pertarungan gagasan dan ide, bukan pertarungan perasaan,” tukasnya. (cnn/hm16)
