Pematang Siantar, MISTAR.ID
Dalam perhelatan politik, beragam cara kreatif untuk menarik perhatian publik pasti akan dilakukan. Apalagi bila cara yang dilakukan itu dapat mengundang citra positif.
Seperti halnya Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang mengenakan beberapa pakaian adat saat mendaftarkan para Bakal Calon (Balon) anggota DPRD menjadi perhatian awak media yang meliput di KPU Kota Pematang Siantar, Kamis (11/5/23).
“Kenapa NasDem harus pakai (pakaian adat) ini, ini kearifan lokal,” ujar Ketua NasDem Kota Pematang Siantar, Frans Herbert Siahaan menjawab pertanyaan wartawan terkait sejumlah pakaian adat yang dikenakan kader partai besutan Surya Paloh itu.
Baca juga: Partai Nasdem Resmi Usung Anies Baswedan Jadi Capres 2024
“Kedepan, kami juga akan selalu memperhatikan kearifan lokal,” kata anggota DPRD Kota Pematang Siantar tersebut.
Ia juga mengungkapkan, Balon Anggota DPRD dari NasDem yang didaftarkan ke KPU Pematang Siantar itu berasal dari beragam suku.
Pada kesempatan itu, Frans menyampaikan, seluruh Balon Anggota DPRD yang didaftarkan berjumlah 30 orang, yakni 10 orang di Daerah Pemilihan (Dapil) I, 9 orang di Dapil II dan 11 orang di Dapil III. “Setiap Dapil semuanya lengkap,” ujarnya.
Frans mengungkapkan, pendaftaran dan pengajuan berkas Balon Anggota DPRD ke KPU dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Sementara mengenai target kursi NasDem di DPRD Kota Pematang Siantar, Frans menuturkan, minimal 6 kursi.
“Target minimal 6 kursi, supaya bisa mengusung Wali Kota kedepan (tanpa harus berkoalisi dengan partai lain, red),” paparnya.
Baca juga: Sejumlah Tokoh Bergabung dengan Partai Nasdem
Ia juga menegaskan, semua Balon Anggota DPRD Kota Pematang Siantar yang didaftarkan ke KPU hampir semuanya kader NasDem.
Dirinya mengharapkan, seluruh Balon Anggota DPRD dari NasDem yang telah didaftarkan agar turun dan berbuat yang baik dan bermanfaat kepada masyarakat, supaya apa yang ditargetkan dapat tercapai.
“Tentu untuk memenuhi target yang minimalnya 2 kursi dari setiap Dapil, semua Balon Anggota DPRD harus turun dan berbuat ke tengah-tengah masyarakat. Berlomba-lomba berbuat baik, itu motto kita. Jangan tunggu orang berbuat, kita harus duluan berbuat baik,” tutupnya. (ferry/hm16)
