17.7 C
New York
Friday, May 17, 2024

Belajar dari PON Papua, Kodrat Sumut Optimis Rebut Emas Sebanyaknya

Medan, MISTAR.ID

Pengurus Provinsi (Pengprov) Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Sumatera Utara siap menghadirkan prestasi yang tidak kalah gemilang di Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun  2024 mendatang, dengan optimis merebut medali sebanyaknya untuk Sumut.

Ketua Kodrat Sumut, Tasimin mengatakan, pada PON Papua, atlet tarung derajat Sumut berhasil melebihi target dengan meraih 1 emas dan 1 perak.

Ia juga berharap, atlet kembali bisa membuat prestasi yang tidak kalah gemilang di PON Aceh-Sumut mendatang.

Baca juga: Perbakin Sumut Berniat Ukir Sejarah, ‘Bidik’ Emas di PON 2024

“Itu menambah semangat kami meraih prestasi lainnya. Bulan Desember 2022 setelah kejuaraan nasional (kejurnas) di Bandung Provinsi Jawa Barat, kita langsung mengusulkan nama untuk pemusatan latihan daerah (pelatda). Kemudian berdasarkan hasil Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) pada November dan kejurnas, kami mengajukan nama untuk pelatda jangka panjang PON,” kata Tasimin saat dikonfirmasi mistar.id, pada Jumat (28/7/23).

Lanjutnya, ada 21 kelas yang nanti dipertandingkan di PON 2024, yaitu 9 kelas petarung putra, 5 kelas petarung putri dan sisanya seni gerak dan putri beregu. Ia juga menyampaikan, mulai Juni 2023 lalu tes fisik ditambah untuk melengkapi kuota dengan yang disetujui KONI Sumut.

Tasimin juga mengatakan,  saat ini para atlet ditempah dan dikarantina penuh di Kawah Derajat yang dibangun dengan swadaya tanpa bantuan APBD di Kecamatan Medan Marelan. Dengan fasilitas outdoor dan indoor serta kolam renang, dengan dibimbing 4 orang pelatih.

Baca juga: Taekwondo Sumut Targetkan 4 Emas PON 2024

Namun di pelatda ini, ada 2 atlet peraih medali di PON lalu tidak ikut serta. Mereka adalah Farhan Attamamil dan Rizki Firdaus. Farhan diketahui tengah ikut pendidikan untuk masuk polisi.

Tasimin tidak menjelaskan secara rinci alasan kedua pemain itu tidak lagi turun di PON. Begitupun tanpa kedua pemain tersebut, dia yakin tarung derajat bisa meraih prestasi.

“Atlet tidak disiplin nanti kita coret. Kalau ada atlet prioritas, tapi kelakuannya tidak prioritas kita coret. Saya sudah habis miliaran bangun Kawah Derajat. Semua berlatih dengan maksimal dan berpeluang. Beladiri salah satu cabang olahraga (cabor) unpredictable atau tidak terukur. Dibutuhkan mental yang baik. Jadi tidak merasa cepat puas,” ujarnya.

Baca juga: Edy Temui Menpora Mensinkronkan Perencanaan Anggaran PON di Sumut

Ia juga berharap, bisa menghadirkan pelatih dari luar Sumut dan tidak harus dari luar negeri. Tasmin berharap juga, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumut bisa memfasilitasi untuk try out ke luar daerah, baik untuk kelas petarung maupun seni gerak peta kekuatannya di daerah berbeda.

“Kita sudah melakukan analisis SWOT. Sudah kita petakan kekuatan dan kelemahan. Kita berharap bisa tryout ke luar November mendatang. Kemana yang bisa kita lihat prestasi tarung derajat bagus. Kalau petarung juara umum Bali. Kita ingin kesana. Seni gerak lumbungnya Aceh, Jabar dan Jawa Tengah,” ujarnya. (andreas/hm16)

Related Articles

Latest Articles