Lusail, MISTAR.ID
Qatar menjadi negara kelima yang berhasil mempertahankan gelar juara Asia setelah berhasil menaklukkan Jordania dengan skor 3-1, Sabtu (10/2/24) malam. Tiga gol Qatar dihasilkan dari titik putih pada menit ke-22, 73 dan 95.
Adalah Akram Afif yang menjadi satu-satunya menjadi pencetak gol bagi Qatar dalam pertandingan tersebut. Satu-satunya gol Jordania diciptakan Yazan Al-Naimat pada menit ke-67.
Dengan hasil itu, Akram Afif juga menegaskan kredensialnya sebagai salah satu penyerang terbaik Asia. Meski begitu, dia masih enggan membahas kemungkinan bermain untuk klub Eropa lain di masa depan.
Selain mencetak tiga gol tersebut, Afif meraih tiga penghargaan individu sebagai Man of the Match, pemain paling berharga turnamen, dan top skorer Piala Asia dengan delapan gol.
Baca juga:Â 2 Gol Haaland Buat City Gusur Liverpool dari Puncak Klasemen
Pelatih tim lawan yang melihat Afis memuji keahliannya, dan Petar Segrt dari Tajikistan mengatakan hanya masalah waktu dan apakah pemain berusia 27 tahun dari Al-Sadd itu ingin kembali ke Eropa.
Sejak memimpin Qatar meraih gelar pada 2019 dengan rekor turnamen 10 assist, Afif telah menjadi salah satu pemain paling ditakuti di Asia.
Pada awal turnamen ini, dia mengutarakan impiannya untuk kembali ke Eropa setelah sebelumnya bermain untuk Eupen di Liga Pro Belgia.
Dia kemudian menjadi pemain Qatar pertama yang direkrut oleh klub LaLiga ketika pindah ke Villarreal pada tahun 2016. Tetapi dia kemudian dipinjamkan ke Sporting Gijon sebelum kembali ke Eupen dan akhirnya ke Al-Sadd pada tahun 2018.
Sejak itu, Afif telah berkembang dan bisa dikatakan bermain pada puncak performanya berdasarkan prestasi Piala Asia.
“Saya berbicara tentang menjadi pemain profesional (di Eropa). Tapi bukan saya yang memutuskan. Istri saya juga harus membuat keputusan untuk saya. Tidak mudah meninggalkan klub dan negara,” kata Afif kepada wartawan usai pertandingan final tersebut, seperti dikutip Reuters.
Baca juga:Â Barcelona Kembali Bermasalah karena Pajak
Untuk saat ini, Afif mengaku menikmati membantu Qatar menjadi negara kelima yang berhasil mempertahankan mahkota Piala Asia mereka.
Empat negara lain yang sebelumnya berhasil mempertahankan gelar juara Piala Asia adalah Korea Selatan (1956 dan 1960), Iran (1968, 1972 dan 1976), Arab Saudi (1984 dan 1988) dan Jepang (2000 dan 2004).
“Kami senang dan kami akan menikmatinya hingga Piala Asia berikutnya. Kemudian kita akan lihat apa yang terjadi,” tambahnya. (Mtr/hm22)
