Irigasi Rusak Setahun, Lahan Pertanian di 7 Desa Padangsidimpuan Kekeringan
Pembangunan rehabilitasi DI irigasi yang rusak satu tahun di Ujung Gurap berhenti dan menyebabkan ratusan hektar lahan pertanian kekeringan (f:asrul/mistar)
Padangsidimpuan, MISTAR.ID
Warga yang tinggal di 7 desa, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, mengeluhkan keterlambatan pembangunan irigasi, yang telah lama jebol akibat dihantam banjir.
Akibat kerusakan irigasi itu, ratusan hektar lahan pertanian warga di 7 desa kekeringan, yakni Desa Purwodadi, Batunadua, Ujung Gurap, Gunung Hasahatan, Baruas , Siloting, dan Pudun.
Pantauan mistar di lokasi, sepanjang 77 meter irigasi rusak dan kondisi saat ini tertimbun longsor. Informasinya, rehabilitasi DI sempat dilakukan tetapi tidak tuntas. Bahkan sejak awal tahun 2025, tidak ada lagi aktivitas tukang.
"Sebelumnya kita sudah pernah meminta Pemko Padangsidimpuan untuk melakukan perbaikan, dari hasil pertemuan kemarin, pembangunan rehabilitasi DI sterilisasi, namun pembangunan tersebut berhenti hingga sampai saat ini," ungkap Zainal (49) warga Desa Purwodadi, saat ditemui, Rabu (22/1/25).
Warga berharap pembangunan irigasi segera dilanjutkan sehingga ratusan hektar lahan pertanian warga yang kering satu tahun terakhir dapat dikelola kembali.
Suhardi (55) juga mengatakan hal sama. Setahun ini tidak bisa bertani karena lahan kering dan dirinya bersama para petani lainnya mengalami kerugian.
"Satu tahun ini berhenti bersawah karena sempat gagal panen, padahal harapan saya dengan adanya pembangunan irigasi sekarang, saya kembali untuk bersawah, namun kenyataannya pembangunan tersebut berhenti, entah kenapa penyebab," terang Suhardi.
Dampak irigasi yang rusak ini, warga umumnya merupakan petani, saat ini banyak menganggur. (asrul lubis/hm17).