Dairi, MISTAR.ID
Video viral di media sosial terkait harga buah durian Sidikalang sangat murah dijual dengan seharga Rp3.000-Rp5.000 per buah.
Ternyata, video tersebut merupakan video bulan Oktober 2020 lalu pascamasa pandemi Covid-19 melanda seluruh nusantara Indonesia, diposting kembali videonya 4 hari lalu dengan caption “Murah Banget…!!! Dikampung ini Durian Hanya Dijual 3000-5000 Rupiah Perbiji” diakun medsos Berita Terkini dengan poto profil breaking news yang dibagikan sebanyak 2,6 ribu dan 1,3 ribu komentar.
Tidak sedikit warga Kabupaten Dairi mengaku resah, terkhusus para warga pemilik pohon durian yang hendak memperjual belikan buah durian yang kini sedang panen.
Akibat viral kembali video dimaksud, begitu banyak warga pemilik dan pedagang buah durian Sidikalang khususnya warga di Kota Sidikalang Kabupaten Dairi mengaku resah hingga bertanya-tanya kebenaran harga durian per biji yang sebenarnya.
Baca Juga:Simantek Talun Kuta Desa Suka Maju Terima Bibit Pohon Durian dari PT BUK
Seperti pedagang durian di Kota Sidikalang bermarga Ginting dan Tarigan, mengaku dampak video itu dalam beberapa hari ini sering warga calon pembeli menawar durian dagangannya di bawah Rp5.000 seperti di video itu.
Sementara, harga beli mereka dari petani sudah Rp13.000- Rp15.000 per buah. MISTAR.ID mencoba menelusuri asal usul video viral yang kembali diposting pemilik akun Berita Terkini dengan poto profil breaking news tersebut.
Adil Beres Sihombing warga Desa Lau Pakpak Kecamatan Tigalingga Kabupaten Dairi yang berada dalam video itu, yang juga salah seorang pengumpul atau agen buah durian di desa tersebut langsung dihibungi MISTAR.ID melalui telepon selulernya, Minggu (16/10/22).
Kepada MISTAR.ID, agen pengumpul buah durian Adil Beres Sihombing menyebutkan, berita hoax itu, video bulan Oktober tahun 2020 lalu itu dibuat kawan pascapandemi Covid-19.
Baca Juga:Festival Pekan Raya Durian di Madina
“Saya sedang berada di Dusun Lau Rambong 1 saat itu mengumpul dari petani, saat itu musim panen durian di sini tetapi tidak ada toke atau pengumpul dari luar Kota Sidikalang Dairi baik dari dalam kota, datang membeli karena saat terjadi penyekatan dan pembatasan aktivitas masyarakat akibat corona,” sebut Adil Beres Sihombing.
“Kalau sekarang di Desa Lau Pakpak belum musim panen durian, namun di desa lain di Kecamatan Tigalingga musim tetapi belum puncak panen, dan harganya dari petani sekitar Rp12.000-Rp14.000 dijual kepada pengumpul atau agen,” sebutnya lagi.
Sementara, atas beredarnya video itu lagi, tidak sedikit warga netizen menyampaikan dan melakukan kritik terhadap Pemerintah Kabupaten Dairi.
Seperti akun Facebook Desbora Hutauruk: “Pemerintah Sidikalang, lihat itu buah durian rakyat mu apa tidak ada solusi jangan terbuang? Berdayakan pkk, apa gunanya ada pkk dan perindustrian, buat durian jadi dodol atau diawetkan jadi bahan tambahan kue rasa durian, slei dan jus dll rasa durian, berupayalah agar hasil bumi tetap ada harga juga hasil bumi lain tetap ber inovasi”.
Baca Juga:Festival Pekan Raya Durian di Madina Diikuti 98 Peserta dari 19 Desa
Begitu juga akun Bonex Butarbutar: “Nah di sini pemerintah atau pihak-pihak terkait harusnya hadir, menertibkan standart harga jual. Petaninya cuma dapat berapa coba, padahal panen sekali setahun belum tentu. Ehh yang kenyang toke-tokenya, dijual di Medan 3 biji 100 ribu… Malum ma malum”.
Sementara, pengakuan pemilik video itu, dalam video itu bernama Gurning Chanel Musik yang mengaku dirinya sedang berada di kampung tersebut.
Berbeda dengan tulisan akun Longo Raja menyebutkan, bagus-bagus buat kalian konten video.
Baca Juga:Anggota DPRD Siantar Kunker ke Aceh, Foto Makan Durian yang Beredar Membuat Miris
“Saya pemilik dan penjual duriannya. siapanya yang punya video ini? Jangan buat resah masyarakat,” tulisnya.
Pemerintah Kabupaten Dairi melalui Kepala Dinas Komunikasi san Informatika Ariyanto Tinambunan yang dihubungi lewat selulernya, Minggu (16/10/22), menyikapi video itu.
“Kita akan cek dulu dan melakukan koordinasi nanti dengan Disprindagkop dan Dinas Pertanian, begitu juga camat dan pemerintahan desa, itu akan kita konfirmasi,” kata Ariyano Tinambunan.(manru/hm10)