6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Ucapan Pemindahan Tuan Rumah F1H2O Jadikan Toba Tidak Kondusif

Toba, MISTAR.ID

Ketua Pemuda Mitra Kamtibmas Toba, Albiner Sitorus sangat menyayangkan perkataan Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Odo RM Manuhutu yang menyebut Kabupaten Toba penuh sampah. Akibatnya, pemerintah akan mengevaluasi tuan rumah, dan bisa jadi tahun berikutnya dipindahkan sehingga komentar beliau menjadi viral.

Albiner lantas bertanya pernahkah Pak Odo sebelum melontarkan ucapannya kepada Bupati Toba, Poltak Sitorus di depan publik akan berdampak buruk kepada masyarakat Toba? Terlebih ucapan itu didengar pelaku usaha pariwisata seperti UMKM, atau penginapan dan hote di Toba yang selama ini sangat diuntungkan dengan dijadikannya Balige, Kabupaten Toba menjadi event internasional.

“Seharusnya beliau berfikir seribu kali sebelum mengucapkan akan evaluasi pemindahan tuan rumah. Tahukah seberapa sakit hati masyarakat Toba dimana dampak dari event tersebut sudah mulai dirasakan secara ekonomi tetapi akan berpindah tempat,” ucapnya.

Baca Juga : Kritik Soal Sampah Oleh Kemenkomarvest, Petugas Kebersihan Toba Kecewa

Dia melanjutkan, bukankah tujuan dari perhelatan F1H2O secara umum akan meningkatkan perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata. Dampak ekonomi mulai terasa lalu dimunculkan opini yang secara langsung mematahkan semangat pelaku wisata khususnya di Kabupaten Toba, seakan menurunkan mental masyarakat untuk meningkatkan industri pariwisata.

“Sesungguhnya permasalahan hanya sepele saja, hanya karena sampah. Tetapi yang perlu dicermati oleh bapak deputi yang terhormat, benarkah sampah yang dilihat berada di Kabupaten Toba? Daerah kami merupakan lintasan beberapa kabupaten dan Bandara Silangit bukan wilayah Toba. Mungkin saja pengendara yang melintas membuang sampah sembarangan,” katanya.

Menurutnya, sejak kepemimpinan Poltak Sitorus menjadi bupati, prioritas kebersihan sudah diterapkan mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten.

“Jika pun ada kendala itu bisa saja dimaklumi karena masyarakat baru saja mengalihkan perhatian dari sektor pertanian kepada sektor pariwisata. Untuk mengembangkan satu tujuan wisata tidak segampang membalikkan telapak tangan, seperti Bali punya catatan panjang untuk menjadi wisata populer di dunia,” jelasnya.

Related Articles

Latest Articles