11.2 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Terkait Pasien Meninggal Karena Butuh Oksigen, Ini Jawaban Kapus Tigabaru Dairi

Sidikalang, MISTAR.ID

Pdt M Siahaan yang menghembuskan nafas terakhir pada saat akan dibawa pihak keluarga berobat ke RSUD Sidikalang, akhirnya menyisakan masalah di Puskesmas Tigabaru.

Masalah itu terjadi seputar kebutuhan akan oksigen untuk pasien (Pdt M Siahaan) yang menurut pihak keluarga mengalami gangguan pernafasan, hingga pada akhirnya nyawa Pdt M Siahaan tak tertolong kemudian meninggal dunia pada Senin (15/3/21) malam.

Menanggapi hal ini, Kepala Puskesmas Tigabaru, dr Efida Purba ketika dikonfirmasi, Selasa (16/3/21), menjelaskan kronologisnya.

Penjelasan kepala Puskesmas Tigabaru, Sidikalang, Kabupaten Dairi itu disampaikan lewat selulernya.

Baca Juga: Mengeluh Sesak Nafas, Pendeta HKBP Resort Tiga Baru Meninggal dalam Perjalanan Menuju RSUD Sidikalang

Berikut ini kronologisnya versi Kepala Puskesmas Tigabaru. Pada hari Senin (15/3/21) sekitar pukul 19.50 Wib ada turun seorang supir di rumahnya.

Menurut keterangan dari adik laki-laki dr Elfida Purba, supir yang datang itu ingin meminjam oksigen.

“Lalu suami saya katakan, oksigen tidak ada di rumah tanpa menanyakan mana dokter karena ada pasien yang butuh pertolongan,” kata Kepala Puskesmas Tigabaru itu lewat selulernya.

Masih kata Kepala Puskesmas itu, kemudian pada jam 23.00 Wib malam, anggota DPRD bermarga Gurning menelepon, dan menanyakan kejadian yang sebenarnya.

Baca Juga: Update Data Covid-19 Siantar, Pasien Meninggal Dunia Bertambah 1 Orang

“Terus terang saya terkejut dan saya katakan, saya tidak tau sama sekali bahwa saya tidak diberitahu kalau ada pasien yang gawat butuh pertolongan, oleh sebab itu saya sebagai  dokter sekaligus sebagai kapus mau mengklarifikasi,” demikian penjelasan lewat seluler itu.

Adapun yang diklarifikasi Kepala Puskesmas itu, sbb:

Pertama, bahwa menurut berita di sosial media yang menyatakan, bahwa pelayanan Puskesmas kurang maksimal, bisa pula di puskes tidak ada oksigen.

“Saya rasa bahwa argumen ini kurang pas karena di Puskesmas Tigabaru oksigen ada di setiap ruangan, baik di ruang tindakan baik di ruang pemeriksaan umum bahkan di ruang persalinan. Bahwa di Puskesmas Tigabaru bukan hanya ada oksigen biasa saja yang ada, tetapi oksigen listrik pun ada.

Baca Juga: Kasat Reskrim Polres Dairi Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Mandi

Kedua, bahwa pasien tidak ada dibawa ke Puskemas tetapi hanya supir yang turun dan singgah di rumah, sehingga harus harus dibedakan bahwa rumah saya bukan Puskesmas.

“Demikianlah kronologis ini saya sampaikan dalam sebenarnya,” kata dr Elfida Purba mengakhiri.

Saat ditanya posisi dokter saat itu dimana? “Kebetulan kami mau keluar, suami saya dan ito saya yang baru merid ada menunggu di luar, jadi saya dengan eda saya berada dalam rumah sambil mepersiapkan ulos segala macam untuk dibawa,” jawabnya.

Sementara, sebagaimana diterangkan Kasianus Silalahi (jemaat) mengatakan, Senin (15/3/21) malam sekitar pukul 19.00 Wib dia ditelepon istri Pdt M Siahaan, yaitu boru Simamora yang mengajak untuk membawa pak pendeta berobat ke Sidikalang karena sesaknya kambuh.

“Langsung saya bergegas bawa mobil pendeta, saya bilang sama istri pendeta kita bawalah dulu ke puskesmas meminta bantuan pertolongan pertama, biar ada bantuan pertama,” kata Kasianus.

Tapi begitu tiba di Puskesmas Tigabaru, puskesmas terlihat tutup dan gelap gulita.

“Lalu saya langsung ke rumah dokter Elfida Purba, lalu saya jumpa suami dokter pas di luar di teras rumah. Saya bilang minta tolong dulu tulang (paman, -red) buat dulu bantuan pertama sama amang pendeta ini, pendeta HKBP sesak mau dibawa ke Sidikalang kubilang. Lalu dijawab suami dokter itu,” tidak ada oksigen di rumah katanya.

Suami dokter itu menanya laenya yang juga supir dokter itu, ada tidak oksigen di Puskes, tidak ada kata supir dokter itu. Lalu suami dokter itu langsung menyarankan pada Kasianus agar dilarikan secepatnya ke Sidikalang.

Sementara itu, ia mengaku bahwa situasi kesehatan pasien sepertinya makin gawat, dan ia pun langsung tancap gas ke Puskesmas Rawat Inap Sumbul karena ia tahu Puskesmas Rawat Inap Sumbul buka 24 jam.

“Setiba di situ kami angkat dari mobil, pak pendeta lalu diperiksa petugas kesehatan di sana dan dinyatakan sudah meninggal dunia,” ucap Kasianus sedih.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Dairi, dr Ruspal Simarmata saat dihubungi di kantornya mengatakan, dia akan segera memanggil dr Elfida Purba sebagai Kapus Tigabaru guna dikonfrontir.(manru/hm02)

 

 

 

 

Related Articles

Latest Articles