Taput, MISTAR.ID
Kejahatan atau perbuatan yang melanggar aturan dan peraturan yang dilakukan oleh 213 para penghuni rumah tahanan (rutan) 2B Tarutung mungkin bukan mereka dan keluarga mereka kehendaki.
Hal itu disampaikan Kepala Rumah Tahanan Klas 2B Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Ismet Sitorus saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (30/5/24).
“Meski begitu, hanya keteguhan hati mereka lah yang harus siap menghadapi persoalan. Maka dari itu, kita persiapkan sebuah kegiatan kerohanian dan pendidikan karakter agar mereka bisa terhibur saat menjalani masa tahanan mereka di Rutan Kelas 2B Tarutung,” ujarnya.
Baca Juga :Â Warga Binaan Rutan Kelas 1 Labuhan Deli Ikuti Pelatihan Usaha LaundryÂ
Dikatakannya, semua penghuni rumah tahanan diwajibkan untuk mendekatkan diri kepada ajaran pencipta sesuai dengan agama yang dianut, serta melakukan tugas-tugas kreatif yang sifatnya bisa mereka kerjakan usai menjalani masa tahanan.
“Khusus untuk penghuni yang beragama Nasrani, kita sudah buatkan jadwal mulai dari hari Minggu sampai dengan Sabtu agar mereka bisa mengikuti siraman rohani yang disampaikan oleh elemen gereja,” jelasnya.
Baca Juga :Â 13 Warga Binaan Rutan Labuhan Deli Terima Remisi Waisak
Sedangkan untuk pendidikan karakter dan moral, pihaknya mengajak dan mengajarkan penghuni rutan untuk berkarya, serta mengenalkan lebih jauh akan arti dan pentingnya mengamalkan Pancasila dan undang undang di ruang lingkup rutan.
“Hal ini agar mereka bisa menghindari dan tidak mengulangi kembali kejahatan dan perbuatan yang bertentangan dengan aturan dan peraturan di negara kesatuan Republik indonesia,” tukasnya.
Dia berharap kepada para tahanan yang mau mengikuti kebaktian kerohanian dan pendidikan karakter serta moral, bisa bangga atas perubahan sikap yang lebih baik lagi dan dapat menjadi contoh saat mereka amalkan di tengah-tengah masyarakat. (pembela/hm24)
