26.8 C
New York
Sunday, June 2, 2024

Walikota Tanjung Balai Belum Akan Nonaktifan Dirut RSUD Dr Tengku Mansyur

Kepada Dirut RSUD, menurut Waris, ia telah meminta agar pihak rumah sakit mempunyai minimal 3 dokter spesialis untuk satu jenis penyakit.
“Sehingga, jika ada yang berhalangan hadir, bisa tergantikan,” katanya.

Disinggung dengan pertanyaan DPRD minta ‘cuci gudang’ alias mutasi terhadap sejumlah PNS di RSUD, Waris mengatakan, sesuai hasil asesmen evaluasi Pemko Tanjung Balai, tidak ada yang dirotasi dan dimutasi.

“Nanti giliran dicuci gudang, ada yang menyalahkan, kenapa itu dipindahkan. Kita juga mencari potensi dan mencari pengganti itu juga tidak mudah,” tegas Waris Thalib menanggapi DPRD Tanjung Balai.

Baca juga: DPRD Soroti Masalah RSUD Tengku Mansyur Tanjungbalai

Ia kembali menegaskan, untuk saat ini tidak akan menonaktifkan Direktur RSUD Dr Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai.

“Kita harus bersifat adil. Tanggung jawab ada pada Direktur RSUD Tengku Mansyur. Namun kita perlu mencari hirarki terhadap persoalan tersebut dari mulai perawatnya, kepala ruangannya, dokternya. Nanti hasilnya kami sampaikan. Kita bersabar lah hasil evaluasi tersebut,” katanya.

Sementara itu, masyarakat menuntut langkah tegas dan solusi konkret untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD hingga akan dilakukan aksi demonstrasi dalam waktu dekat.

Baca juga: Buntut Kematian Bayi 5 Bulan, DPRD Dorong Dirut RSUD Tanjungbalai Dinonaktifkan

Sebelumnya, masyarakat terus menyuarakan kualitas pelayanan kesehatan di RSUD Tanjung Balai yang buruk.

Masyarakat meminta Pemko Tanjung Balai melakukan evaluasi dan memberikan sanksi tegas kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kasus meninggalnya bayi 5 bulan di Ruang Anak RSUD yang sempat viral dinilai tidak ditangani serius oleh pihak rumah sakit. (Saufi/hm22)

Related Articles

Latest Articles