Medan, MISTAR.ID
Hingga 12 Mei 2020, Update Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) untuk jumlah pasien positif bertambah 2 orang. Dimana sehari sebelumnya ada 196 orang kini menjadi 198 orang.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 saat ini berada di angka 155 orang. Angka ini bertambah 4 dari sebelumnya 151 orang.
Dikatakan Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah bahwa penyakit Covid-19 adalah penyakit menular yang berbahaya yang disebabkan oleh virus dan menyerang sepanjang pernapasan mulai dari rongga hidung, mulut dan ke paru-paru hingga gelembung anatomi di paru-paru.
“Penyakit ini ataupun virus ini tumbuh menjadi banyak karena melakukan banyak replikasi di sepanjang dinding saluran pernafasan. Untuk itu bagi orang yang memiliki virus Covid-19 ini pada saat dia batuk, bersin dan pada saat dia berbicara maka sebagian dari dinding saluran pernafasan ini akan terlepas keluar bersama percikan-percikan ludah yang sangat kecil yang disebut droplet. Inilah yang akan meluas kesekitarnya maka bisa menularkan orang lain,” jelas dr Aris.
Dijabarkan dr Aris, penanganan pandemi Covid-19 ini telah dilalui hingga 2 bulan lamanya. Untuk itu, Dia mengajak untuk berdoa bersama agar ini bisa secepatnya berakhir. Hingga hari ini juga, sambungnya tercatat Orang Dengan Pantauan (ODP) sebanyak 617 orang. Pasien sembuh ada 48 orang dan pasien meninggal 24 orang. Data ini masih sama dengan data sebelumnya.
“Penularan lokal saat ini menjadi perhatian kita bersama, oleh karena itu kebijakan pemerintah menggunakan masker dimanapun menjadi sangat penting. Sebab bukan hanya melindungi orang yang rentan agar tidak tertular, tapi melindungi orang sakit agar tidak menularkan orang lain melalui droplet. Termasuk benda-benda sekitar yang menjadi sarana penularan. Inilah yang memang mengharuskan kita menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,” jelasnya.
Tak henti-hentinya GTPP Covid-19 Provinsi Sumatera Utara mengingatkan masyarakat untuk menghindari keramaian, lakukan social distancing. Tetap berada di rumah, kerja dari rumah menjadi pilihan yang baik. Tidak melakukan perjalanan kemanapun termasuk tidak mudik.
“Karena sangat besar kemungkinan kita berkontak dengan Orang Tanpa Gangguan atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Mungkin juga orang yang memiliki kondisi ringan sehingga kita tertular seperti di stasiun, toilet, diperjalanan atau kita sendiri yang memang bisa menulari orang lain dan keluarga kita,” pungkasnya.
Penulis: Anita
Editor: Luhut Simanjuntak
