22.4 C
New York
Tuesday, May 21, 2024

Strategi Antisipasi Banjir di Tebing Tinggi Dibahas dalam Sidang II TKPSDA, Ini Kata Pj Wali Kota

Tebing Tinggi, MISTAR.ID

Penjabat (Pj) Wali Kota Muhammad Dimiyathi memaparkan berbagai penelitian dan upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan banjir di Tebing Tinggi, seperti bronjong, tanggul dan bangunan bendungan. Namun hal tersebut belum juga bisa menanggulangi banjir di Kota Tebing Tinggi.

“Yang menjadi masalah sebenarnya sedimentasi atau terjadinya pendangkalan sungai. Kalau kita lihat kemarin tim dari Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) juga dari BWS Sumatera II sudah turun langsung menelusuri sungai,” kata Pj Wali Kota Tebing Tinggi Muhammad Dimiyathi dalam Sidang II TKPSDA wilayah Sungai Belawan, Ular, Padang, Senin (5/9/22) di JW Marriott Hotel Medan.

Menurutnya, hal-hal lain yang menyebabkan banjir di Kota Tebing Tinggi disebabkan banjir kiriman yang datang dari daerah Simalungun.

Baca Juga:Banjir Tebing Tinggi Akibatkan 5 Kecamatan Terdampak Parah, Edy Rahmayadi: Tangani Secepatnya

“Sederas dan selama apapun hujan di Tebing Tinggi, kalau tidak hujan di daerah pegunungan Simalungun, Tebing Tinggi itu tidak pernah banjir, karena air itu sebenarnya mengalir. Jadi oleh karena itu, dua faktor tadi adalah penyebab banjir di Tebing Tinggi,” jelasnya.

“Selain itu, faktor kelalaian juga menjadi penyebabnya. Terjadinya penyempitan di muara-muara sungai, sehingga air tidak bisa cepat mengalir. Dibangunnya Bendung Gerak Bajayu ada manfaatnya yakni hanya mengurangi banjir di Tebing Tinggi,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Dimiyathi berharap dilakukannya sodetan Sungai Bahilang sebagai salah satu upaya penanggulangan banjir di Kota Tebing Tinggi.

“Ini sudah ada kajian. Di BWS juga sudah ada. Namun jika Tebing Tinggi dan BWS saja yang bekerja tidak mungkin bisa dilakukan jika tidak melibatkan pemerintah Provinsi, BUMN dan Pemkab Serdang Bedagai. Karena Sungai Bahilang ini melintasi Serdang Bedagai, Tebing Tinggi dan area PTPN,” ungkap Dimiyathi.

Baca Juga:Banjir di Dua Kecamatan Tebing Tinggi, Puluhan Rumah Terendam

Sementara itu, terkait Sungai Padang, Dimiyathi menjelaskan belum ada kajian. Padahal menurutnya, Sungai Padang yang paling parah jika terjadi banjir. Luapan dampak banjirnya akan menggenangi 3/4 Kota Tebing Tinggi, termasuk 5 kecamatan yang ada di Tebing Tinggi. Parahnya lagi, dampak banjir tersebut selalu menimpa daerah inti Kota Tebing Tinggi yang padat penduduk.

“Inilah beberapa hal terkait dengan banjir di Kota Tebing Tinggi. Melalui tim ini, kami harap dapat berkoordinasi lintas daerah, kementerian, sektor dan lembaga, untuk menanggulangi masalah banjir. Dari forum ini, kami mohon kiranya ada masukan dan solusi untuk penanggulangan banjir di Tebing Tinggi,” harapnya.

Menyahuti paparan Isu Strategis Penanganan Banjir yang disampaikan, Suharsono, salah satu tim TKPSDA membenarkan perlunya dilakukan sedimentasi yang sangat tinggi dan perbaikan kekuatan tanggul, khususnya pada Sungai Bahilang yang melintasi Jantung Kota Tebing Tinggi.

“Saya pikir ada perlunya perbaikan. Yaitu sedimentasi yang sangat tinggi, juga perbaikan kekuatan tanggul khususnya di Sungai Bahilang. Juga untuk PDAM Tirta Bulian sangat perlu kekuatan tanggul di tepi Sungai Padang,” katanya.

Baca Juga:Tebing Tinggi dan Tanah Karo Rawan Banjir dan Longsor

Guna mengatasi permasalahan banjir tersebut, Suharsono juga mengatakan perlunya sinergitas, kerjasama dan kolaborasi antara kedua daerah (Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai) serta bersama kabupaten yang di hulu, yakni Simalungun. Sebab menurutnya, Kota Tebing Tinggi secara administrasi dikelilingi Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

“Ini menjadi perhatian besar bagi kita, bagaimana menjadikan satu forum agar mereka semua bisa kerjasama dan sama-sama bekerja untuk mengatasi banjir. Bukan hanya di Tebing Tinggi. Tetapi juga di Kabupaten Sergai yang terkena imbasnya,” ujar Suharsono.

Hasil dan keputusan diskusi Sidang II TKPSDA Wilayah Sungai Belawan, Ular, Padang ini nantinya akan direkomendasikan ke Kementerian PUPR.

Adapun terkait rencana penanganan banjir di Kota Tebing Tinggi adalah, penataan ruang pada kawasan daerah aliran sungai dengan konsep Waterpront City, pembangunan infrastruktur pengendali banjir pada sungai, normalisasi sungai, pembangunan sodetan Sungai Bahilang menuju Sungai Sigiling, pembangunan kolam retensi dan biopori, dan penataan drainase perkotaan serta pembangunan Early Warning Sistim Bencana Banjir.(nazli/hm12)

Related Articles

Latest Articles