18.5 C
New York
Friday, May 17, 2024

Positif Covid-19 Bertambah Jadi 1.356 Kasus di Sumut

Medan, MISTAR.ID

Hingga hari Kamis (25/6/20), tercatat kasus positif Covid-19 di Sumut sudah 1.356 kasus. Jumlah ini bertambah 69 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.

“Peningkatan jumlah orang yang teridentifikasi positif Covid-19 menunjukkan terjadinya rantai penularan Covid-19 di Sumut. Orang-orang yang baru terindentivikasi Covid-19 ini berarti baru terjadi penularan virus corona terhadap dirinya dalam waktu dua hari sampai dua minggu sebelumnya,” kata Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Mayor Kes. dr. Whiko Irwan, Kamis (25/6/20).

Adapun penularan ini diungkapkan Whiko bisa melalui droplet atau percikan air liur yang mengandung virus corona oleh karena tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.

Baca Juga:Rencananya, 1 Juli 2020 Diberlakukan New Normal di Sumut

Bisa juga penularan secara langsung melalui tangan kemudian benda-benda yang terkontaminasi oleh virus corona dan tidak dicuci bersih dengan sabun di air mengalir.

“Tapi kita patut bersyukur angka pasien positif Covid-19 yang sembuh bertambah 18 orang. Dari 273 menjadi 291 orang hari ini. Artinya pasien sembuh ini sudah dua kali dilakukan swab dan hasilnya negatif,” ungkap Whiko.

Sementara itu untuk, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat ada 191 orang berkurang 9 orang yang sebelumnya 199 orang.

Pasien meninggal karena Covid-19 bertambah 3 orang menjadi 83 orang sebelumnya 80 orang dan Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 1.191 orang.

Baca Juga:Jadwal Sumut Fair Tak Pasti, Pengusaha EO Terancam Bangkrut

“Covid-19 ini bisa mengenai siapa saja yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Tidak ada seorangpun yang kebal terhadap penularan corona ini. Hendaknya kita tidak terlalu yakin bahwa kita aman dari penularan virus corona ini. Sebab mantan penderita virus corona yang sudah sembuh tetap harus melaksanakan protokol kesehatan. Karena mantan penderita corona ini bisa sakit kembali akibat infeksi virus corona dengan varian yang berbeda,” jelas Whiko.

Maka, sambung Whiko bila seseorang telah terindikasi virus corona, maka akan diisolasi mandiri atau di rumah sakit sehingga tidak bisa bekerja sementara waktu untuk mencari nafkah untuk keluarga. Adapun isolasi ini semata-mata untuk memutus penularan rantai Covid-19 terhadap masyarakat.

“Orang-orang yang melakukan insolasi ini antara lain penderita Covid-19 terkonfirmasi, orang-orang dengan gejala klinis Covid-19 positif baik ringan ataupun berat. Lalu, ODP atau PDP. Orang yang kontak erat dengan penderita Covid-19 terkonfirmasi dan orang yang dengan hasil rapid test reaktif. Orang-orang kontak erat atau orang yang reaktif atau ODP mereka dapat melaksanakan isolasi diri di rumah sampai hasil pemeriksaan swab didapatkan negatif. Bila hasil swab positif maka akan dilakukan isolasi di balai karantina atau di rumah sakit. Sampai yang bersangkutan mendapatkan hasil PCR dua kali berturut-turut negatif dan dinyatakan sembuh,” ungkapnya.

Sedangkan PDP dengan gejala Covid-19 harus melaksanakan isolasi di rumah sakit. Bisa saja PDP tersebut memiliki riwayat sakit kronis seperti sakit jantung, paru-paru, gagal ginjal dan lainnya. Karena disertai gejala klinis Covid-19 yang didapatkan dari hasil laboratorium dan radiologi, maka yang bersangkutan ditetapkan PDP yang diisolasi sampai hasil pemeriksaan swab menyatakan negatif.

“Bila positif maka status PDP menjadi Covid-19 positif  yang terkonfirmasi dan terus melaksanakan perawatan isolasi perawatan sampai yang bersangkutan dinyatakan sembuh. Pasien PDP belum dinyatakan covid positif namun pasien PDP tetap dinyatakan harus isolasi.

“Hal ini dilakukan sebagai pencegahan penularan Covid-19. Nah, untuk penentuan covid positif atau negatif adalah hasil pemeriksaan swab PCR. Bila hasil swab positif berarti kita telah melindungi masyarakat sejak awal dari penularan covid-19 pasien tersebut.”

“Namun, bila PDP tersebut tidak diisolasi dan ternyata hasil swab kemudian hari positif kita tidak bisa bayangkan begitu banyak orang yang tertular Covid-19,” pungkasnya.(anita/hm01)

Related Articles

Latest Articles