Medan, MISTAR.ID

Polda Sumatera Utara (Poldasu) menerima piagam penghargaan penanganan Tindak Pidana (TP) korupsi terbaik di Hari Anti Korupsi Sedunia tahun 2021, Kamis (9/12/21).

Piagam penghargaan itu diberikan langsung Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Komjen Pol Firli Bahuri kepada Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak yang diwakili Waka Polda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto di Jakarta, Kamis (9/12/21).

Kapolda Sumut mengatakan piagam penghargaan yang diterima Polda Sumut sebagai bentuk prestasi dalam pengungkapan kasus-kasus tindak pidana korupsi di Sumatera Utara.

Baca Juga:Personil dan ASN Poldasu Dilarang Cuti Saat Nataru

“Terima kasih atas dukungan yang diberikan masyarakat kepada Polda Sumut dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Penghargaan tersebut diterima oleh wakapolda karena dalam waktu yang bersamaan Kapolda mendampingi kunjungan Wakil Presiden di Kabupaten Simalungun,” kata Panca melalui Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, Jumat (10/12/21).

Masih dia, selama tahun 2021 Polda Sumut mengungkap berbagai kasus tindak pidana korupsi yang menjadi perhatian publik. Seperti tindak pidana korupsi penjualan vaksin, pembangunan gedung kuliah UINSU.

Kemudian, pengungkapan tindak pidana korupsi penyetoran retribusi uang sewa di Pasar Lau Cih. Lalu tindak pidana korupsi PBB sektor perkebunan di Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Labuhan Batu Selatan.

Baca Juga:Poldasu Koordinasi dengan BPKP Tangani Kasus Korupsi

“Dalam pengungkapan 12 LP (laporan) tindak pidana korupsi itu sebanyak 37 orang ditetapkan sebagai tersangka dan berhasil menyelamatkan uang negara Rp21,97 miliar. Dimana 22 tersangka sudah P-21,” ucap dia.

Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia merupakan gerakan global untuk mengkampanyekan kesadaran masyarakat dunia tentang budaya anti korupsi. “Polda Sumut akan terus bergerak untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi di Sumut. Harapannya agar masyarakat terus membantu Polda Sumut dalam memerangi kasus korupsi karena ini merupakan extraordinary crime,” jelas dia. (saut/hm12)