12.8 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Petani di Deli Serdang Meradang, Keluhkan Harga Gabah Turun dan Pupuk Bersubsidi Minim

Deli Serdang, MISTAR.ID

Harga gabah panen ditingkat petani di Kabupaten Deli Serdang mulai mengalami penurunan dari Rp300 menjadi Rp700 hingga Rp900 per kilogram.

Hal itu dibenarkan petani yang ada di Kecamatan Beringin. Namun, para petani menganggap bahwa harga layak gabah panen adalah Rp6.000/kilogram. Pasalanya, para petani harus mengeluarkan biaya pupuk dan operasional yang cukup besar, mulai tanam hingga panen.

“Seperti pupuk urea bersubsidi, kita hanya mendapat jatah 30 % dari 225 kilogram per hektar. Selebihnya kita membeli pupuk Urea Pusri non subsidi dengan harga Rp670.000 per 50 kg. Kalau subsidi hanya Rp120.000/sak (50 kg). Kebutuhan kita kan bukan hanya pupuk urea. Ada lagi pupuk KCL, ZA dan pestisida lainnya yang non subsidi,” kata Marmin, salah seorang petani di Kecamatan Beringin kepada mistar.id, Kamis (23/2/23).

Baca juga:3,2 Ton Bantuan Benih Kedelai Dipertanyakan Petani Padi, Pangulu Dolok Marlawan Tolak Teken Berita Acara Serahterima

Dikatakan Marmin, selain biaya pembelian pupuk, mereka juga mengeluarkan biaya cabut bibit dan tanam Rp 6000/rante, pengolahan tanah Rp65.000/rante, upah panen Rp150.000/rante, irigasi Rp10.000/rante, upah buat beteng dan pemupukan Rp100.000/rante. Kemudian biaya pupuk urea Rp30.000/rante, pupuk TSP Rp20.000/rante. Sedangkan pupuk KCL non subsidi Rp50.000/rante, Z A non subsidi Rp40.000/rante dan pestisida keong Rp50.000/rante.

“Belum lagi biaya goni, plastik dan lainnya. Apa lagi jika lahan persawahan itu menyewa dimana.Makanya harga gabah layak itu Rp 6.000 per kilogram,” papar Marmin.

Sementara hasil produksi maksimal gabah di Deli Serdang saat ini,tambahnya,250 kilogram/rante atau 6.250 kilogram/hektar.

Baca juga:Petani Padi Di Kecamatan Siantar Marimbun Panen Raya

Kabid Prasaran dan Sarana Pertanian (PPS) Dinas Pertanian Deli Serdang, EM. Manalu didampingi Analis PSP,  Syahrudin yang dikonfirmasi mistar menjelaskan, pemberian pupuk bersibsidi tersebut berdasarkan data luas areal persawawan yang dikirim Kantor ATR/BPN Deli Serdang ke pemerintah pusat yang luasnya sekira 23.000 hektar. Padahal luas areal persawahan di Deli Serdang 33.900 hektar. Itu sebabnya pemerintah pusat memberikan data yang dikirim oleh ATR/BPN Deli Serdang.

“Kan ada selisih luasan sekira 10.000 hektar lagi. Nah, bagaimana menutupi kekuarangan. Maka kita hanya mampu memberikan 30 persen pupuk bersubsidi tersebut agar semua kelompok tani mendapat pupuk bersubsidi secara merata,” papar EM.Manalu. (rinaldi/mistar)

 

Related Articles

Latest Articles