Toba, MISTAR.ID
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba dinilai belum maksimal mempromosikan nilai pariwisata di wilayahnya. Hal ini diungkapkan salah satu pengunjung Aquabike Jetski World Championship 2023, Aldi Franklin Sirait, pada Sabtu (25/11/23).
Warga Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba tersebut, mengatakan jika peluang event internasional untuk mempromosikan kekayaan alam seperti flora, hewan langka dan batu tua kepada pelancong domestik dan mancanegara sangat berpotensi untuk mengajak wisatawan kembali ke wilayah Toba.
“Pemerintah Toba, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaannya sudah harus merilis sebuah buku ataupun story telling terkait kekayaan alam dan cerita legenda untuk diketahui setiap pelancong. Ya semacam stan. Dampaknya para pelancong selain menikmati event internasional, juga bisa menikmati keindahan lain dan akan lebih lama tinggal di Toba untuk menggelontorkan uangnya,” beber Aldi.
Lanjutnya, mengenalkan keragaman flora, seperti keberadaan Kantong Semar pernah menguntungkan warga Lumbanjulu, Donald Sirait. Ceritanya, dia pernah kedatangan tamu dari mancanegara dan diajak sebagai pemandu dengan bayaran Rp1 juta per harinya untuk mencari keberadaan Kantong Semar.
Baca juga:Â Danau Toba APRC 2023, Pj Gubernur Sumut: Bukan Hanya Tentang Kejuaraan
“Menurut tamu mancanegara itu, Kantong Semar merupakan tanaman endemik yang luar biasa, yang tumbuh di Papua dan Toba,” pungkas Aldi.
Kemudian, Sambung Aldi, ada bongkahan batu mirip balok kayu peninggalan letusan Gunung Purba Toba yang memiliki nilai legenda bagi masyarakat Desa Aek Bolon Julu. Belum lagi keberadaan hewan langka seperti burung yang ada di hutan.
“Jika kita hanya mengandalkan pagelaran event yang berdurasi beberapa hari, tanpa memamerkan kekayaan alam yang kita miliki kepada setiap pelancong hasil yang didapat oleh masyarakat untuk peningkatan ekonomi dari sektor pariwisata tidak akan maksimal,” pungkasnya. (Nimrot/hm20)
