10.7 C
New York
Monday, May 6, 2024

Pembagian BLT-DD Barisan Nauli Sumbul Dairi Dipotong Rp50 Ribu

Sidikalang, MISTAR.ID

Penyaluran atau pembagian BLT-DD Desa Barisan Nauli Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi dipotong Rp50 ribu tiap penerima yang dilakukan Seketaris Desa pada Senin (11/7/22) lalu di Kantor Desa Barisan Nauli.

Pemotongan Rp50 ribu itu dilakukan dengan paksa dengan ancaman bagi yang tidak menyerahkan akan dicoret dari daftar penerima BLT-DD selanjutnya. Karenanya, tidak sedikit keluarga penerima manfaat (KPM) mengeluh.

Seorang ibu rumah tangga yang tidak bersedia namanya ditulis, Kamis (14/7/22) mengakui setelah dirinya menerima BLT-DD di Kantor Desa dan hendak beranjak pulang, tiba-tiba oknum Sekdes memanggil sedikit arogan ke kantor kemudian meminta uang Rp50 ribu.

Baca juga: Disuruh Jemput Bansos ke GOR Dairi Ternyata Nihil, Nenek 73 Tahun Kecewa

“Kalau tidak dikasih akan kami coret namanya dari penerima BLT-DD,” kata IRT itu menirukan ancaman Sekdes tersebut.

Sekretaris Desa Barisan Nauli, Guntur P Sijabat ketika dihubungi Mistar melalui selulernya membenarkan dirinya ada menerima uang dengan jumlah bervariasi dari KPM BLT-DD, tetapi tidak ada paksaan dan ancaman.

“Terus terang kami ada menerima uang terima kasih dengan alasan biaya minum bersama di kantor, kalau tidak dikasih tidak apa-apa. Tidak ada paksaan dan ancaman,” katanya.

Dikatakannya, pihaknya melakukan pembagian atau penyaluran BLT DD yang sudah dua tahap selalu dikawal tim monitoring dari Babinsa, Babinkamtibmas, Tomas dan Kasi PMD dari Kantor Camat Sumbul.

Baca juga: Saldo Rekening KKS Kosong, Ratusan Warga Dairi Penerima KPM Bansos Kecewa

“Saya pertanggungjawabkan itu sampai kemana pun, tidak ada saya berkata mengancam mencoret nama penerima BLT. Tetapi uang terima kasih ada kita terima dari KPM yang disebut karena besar hati,” ungkap Guntur P Sijabat.

Terkait potongan yang dilakukan Sekdes Barisan Nauli itu. Camat Sumbul Tetap Lingga mengaku pihaknya akan segera turun ke Desa Barisan Nauli untuk melakukan kroscek informasi itu. Camat juga secara tegas tidak memperbolehkan pemotongan tersebut.

“Nanti kita cek langsung ke lapangan,” kata Tetap Lingga. (manru/hm09)

Related Articles

Latest Articles