Samosir, MISTAR.ID
Pengerjaan proyek Jalan Sihapilis-Tanjungan, Kecamatan Nainggolan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran (TA) 2022 dan dikerjakan oleh PT Sangguna Garuda Persada, kembali diperpanjang. Hanya saja, proyek ini diduga dikerjakan asal jadi.
Hal tersebut disampaikan pegiat antikorupsi Dian P Sinaga kepada wartawan yang turun ke lokasi proyek, Jumat (13/1/22) di Pangururan.
“Sebagian dari hasil pengerjaan jalan yang sudah selesai di hotmix diduga asal jadi. Ada titik jalan yang sudah diaspal namun terkelupas,” ujarnya
Baca Juga:Pemkab Samosir Bantah Bagi-bagi Proyek
Sesuai dengan nomor kontrak: 670/01/KTR/PPK/DISPUTR/DAK/IV/2022, tanggal SPMK: 11April 2022, waktu pelaksanaan:180 hari kalender dengan kontrak senilai Rp 9.699.450.000, sumber dana APBD TA 2022, konsultan: CV JO-Mas Konsultan, masih terus dikerjakan.
Pantauan di lokasi proyek, tampak jalan yang sudah diaspal bergerigi alias tidak merata dan anehnya lagi base course yang belum padat sudah disiram prime coat dan ada sebagian yang sudah diaspal dan cor beton pengunci pada kedua sisi aspal belum seluruhnya dikerjakan.
Terlihat, pekerjaan penghamparan base course belum seluruhnya dikerjakan dan sedang melakukan penambahan ketebalan pondasi agregat base-A yang belum mencapai ketebalan sesuai yang tertera pada kontrak dengan peralatan dari alat berat Dinas PUTR Samosir.
Juga tampak para pekerja sedang melakukan pekerjaan pemasangan batu untuk pekerjaan drainase jalan dan terlihat Plt Kepala Dinas PUTR Samosir Rudimanto Limbong bersama pengawasnya berada di lokasi proyek, tetapi langsung meninggalkan lokasi pekerjaan.
Baca Juga:Komisi B DPRD Sumut Desak Hentikan Proyek Pelurusan Jalan di Kawasan APL Samosir
Saat dikonfirmasi di salah satu warung di simpang masuk lokasi proyek tersebut, Pengawas Pekerjaan dari Dinas PUTR Samosir Masrum Parhusip membenarkan pengerjaan proyek tersebut sudah dilakukan perpanjangan waktu.
Terkait dugaan pekerjaan asal jadi, Ia mengatakan sudah bekerja dengan baik dan benar.
Ia juga mengungkapkan bingung melihat cara kerja dari kontraktor pelaksana proyek tersebut. “Sekarang bisa memasukkan material sampai puluhan dump truk per hari, kenapa dari dulu tidak seperti itu,” katanya. (josner/hm12)