9.6 C
New York
Sunday, May 5, 2024

Museum Negeri Sumut Simpan 7.026 Koleksi Benda Sejarah

Medan, MISTAR. ID

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Jalan HM Joni Kota Medan, menyimpan ribuan koleksi benda-benda sejarah, mulai zaman pra sejarah hingga masa setelah perjuangan kemerdekaan.

Sebagian besar koleksinya berasal dari berbagai wilayah di Sumut. Selain itu, museum ini juga banyak menampilkan replika aktivitas maupun keunikan ragam kehidupan manusia di masa lalu.

Hal itu disampaikan petugas museum, Bili kepada mistar.id, Sabtu (3/6/23). Bili menjelaskan, beragam informasi  memberikan keterangan informasi tentang koleksi yang ada serta daya tariknya bagi pengunjung.

Baca juga: Kunjungi Museum De Tjolomadoe, Ijeck: Bak Memasuki Lorong Waktu Masa Pabrik Beroperasi

Untuk harga tiket masuk, tergolong sangat murah. Para pelajar mulai tingkat TK sampai SMA dipatok sebesar Rp 1.500 per orang.

Sedangkan untuk kategori mahasiswa dan pengunjung umum, harga tiket masuknya Rp 3.000 per orang. Namun untuk kategori pengunjung khusus wisatawan dari luar seharga Rp 10.000 per orang.

Dari berbagai koleksi yang selalu ramai dikunjungi yaitu, koleksi video mapping yang menampilkan video-video sejarah dalam bentuk film. Misalnya video tentang perjuangan Raja Sisingamangaraja XII dan juga para pahlawan lainnya.

Baca juga: Museum Simalungun Minim Pengunjung, Ini Penyebabnya

Hal ini dimaksudkan untuk lebih menambah wawasan dan pengetahuan terhadap sejarah bagi setiap pengunjung, khususnya para pelajar maupun mahasiswa.

Selain itu, di museum ini juga ada replika Candi Bahal yang ada di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). Koleksi lainnya yang cukup menarik perhatian pengunjung adalah replika tentang kehidupan religi di Sumut pada zaman kuno.

Sampai saat ini, jumlah koleksi museum  sebanyak 7.026 buah. Aneka koleksi itu juga banyak berasal dari  wilayah lainnya di Indonesia bahkan dari negara lain, seperti Thailand.

Baca juga: Muhammad TWH Sulap Rumah Menjadi Museum Perjuangan Pers, Pernah Ditawar Orang dari Pulau Jawa

Menurut Bili, benda-benda sejarah tersebut sebagian juga merupakan hibah dari beberapa daerah di Sumut. Misalnya koleksi alat-alat tradisional, aneka jenis ulos Batak, osa osa kuno, hombu, peti mati, adu zatua dan lain-lain dari Kabupaten Nias Selatan (Nisel).

“Untuk jadwal buka, mulai dari hari Selasa sampai hari Minggu bagi pengunjung umum. Sedangkan hari Senin merupakan khusus kegiatan konservasi alat-alat koleksi museum oleh petugas dan pegawai museum,” kata Bili.

Salah seorang pengunjung, Rizki (29) warga Desa Sampali, Kecamatan Percut, Kabupaten Deli Serdang mengatakan kepada mistar.id, motivasinya berkunjung untuk menambah ilmu pengetahuannya tentang sejarah dan memahami nama-nama koleksi di Museum Sumut. (saferius/hm16)

 

 

Related Articles

Latest Articles