Medan, MISTAR.ID
Tiga kabupaten di Sumatera Utara (Sumut) mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Ketiganya adalah Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Mandailing Natal (Madina) dan Padang Lawas (Palas).
Status KLB itu ada lantaran angka kematian karena DBD tinggi dan jumlah kasus meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Hal ini dikatakan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Novita Saragih pada wartawan, Jumat (21/6/2024).
“Khusus tiga daerah ini karena ada peningkatan kasus yakni hingga Mei 2024 di Kabupaten Mandailing Natal tercatat ada 112 kasus dan 11 orang meninggal dunia bila dibandingkan 2023 hanya 6 kasus dan meninggal dunia 0. Di Kabupaten Nias Selatan tercatat 186 kasus dan meninggal dunia 0 bila dibandingkan 2023 tercatat hanya 11 kasus dan meninggal dunia 0. Sedangkan di Kabupaten Padang Lawas 51 kasus dan meninggal dunia 1 kasus, bila dibandingkan 2023 hanya 31 kasus dan meninggal 0,” jelas Novita.
Baca juga:Â Musim Penghujan, Dinkes Sumut Minta Masyarakat Waspadai DBD
Diungkapkan Novita, saat ini Dinkes Sumut telah melakukan penelitian epidemiologi ke lokasi artinya pihaknya turun langsung ketiga kabupaten tersebut.
“Kita melakukan pemetaan jumlah pasien berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin. Kita juga melakukan penelitian epidemiologi dan bertanya kepada masyarakat apa saja yang sudah mereka lakukan dalam mencegah DBD. Sehingga apakah ada yang salah,” jelas Novita.
Novita menceritakan adanya kejadian di Kabupaten Nias Selatan perihal pelaksanaan fogging di rumah-rumah. Padahal pasien yang terkena DBD tertular saat di sekolah maupun di lokasi kantor atau di tempat umum.
Baca juga:Â Hingga April 2024, RSU Haji Medan Tangani 84 Kasus DBD
“Akhirnya mereka berubah tidak melakukan fogging di rumah-rumah. Jadi kita ingin melihat apa yang telah mereka lakukan dan memberikan masukan untuk mencegah kasus DBD di sana,” ujarnya.
Adapun untuk angka kasus kumulatif DBD di Sumut tahun 2024 (data per Mei 2024) ada sebanyak 2.526 orang dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 24 orang.
“Bila dibandingkan dengan data per Mei 2023, kasus kumulatif tahun ini mengalami peningkatan, yaitu kasus kumulatif sebanyak 1.894 orang dan sebanyak 12 orang meninggal dunia akibat DBD,” pungkas Novita.(anita/hm17)
