4.3 C
New York
Monday, January 13, 2025

Lapangan Usaha di Sumut Tetap Tumbuh Meski Lambat di 2023

Medan, MISTAR.ID

Di kuartal pertama tahun 2023 ini, sejumlah lapangan usaha seperti penyedia jasa akomodasi makan dan minum, serta lapangan usaha transportasi dan pergudangan masih berpeluang untuk tumbuh meskipun sedikit mengalami perlambatan atau turun. Sementara untuk sektor informasi dan komunikasi masih berpeluang untuk tetap tumbuh di kuartal ini.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut bahwa ekonomi Sumut di 2022 tumbuh sebesar 4,73 persen. Capaian ini lebih tinggi dibanding 2021 yang tumbuh sebesar 2,61 persen. Jika dilihat dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 12,69 persen.

Hal ini dikatakan Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut) Gunawan Benjamin, bahwa secara kuartalan di awal tahun ini, industri pengolahan diproyeksikan tumbuh -0.05% hingga 0.05%. Lalu, sektor pertanian kehutanan dan perikanan diproyeksikan tumbuh -0.03 hingga 0.01%.

Baca Juga:Polda Sumut Rekayasa Lalu Lintas di Balige selama F1 Powerboat 2023

“Pada sektor perdagangan seperti reparasi mobil dan motor diproyeksikan tumbuh sekitar 0.01%. Sejauh ini masih bergerak stagnan dengan kecenderungan mengalami penurunan dibandingkan dengan kuartal keempat tahun lalu. Untuk lapangan usaha konstruksi, diperkirakan tumbuh negatif di kuartal pertama tahun ini dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Sejumlah lapangan usaha lainnya berpeluang bergerak melandai,” kata Gunawan, Jumat (24/2/23).

Menurut Dosen UISU ini, untuk pertumbuhan ekonomi perlu didorong dari sisi pengeluaran pemerintah. Kalau dari sisi pengeluaran atau belanja masyarakat, ini kecenderungan bergerak stagnan bahkan dengan kecenderungan melemah dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya. “Kecuali ada dorongan daya beli yang dikendalikan lewat skema bantuan sosial,” ucapnya.

Sedangkan  dari sisi pengeluaran, kuartal pertama tahun ini menjadi tolak ukur untuk melihat pertumbuhan ekonomi hingga tutup tahun nantinya. Sejauh ini inflasi di banyak negara atau bahkan di Sumatera Utara sekalipun masih bertahan tinggi.

Baca Juga:Penyertaan Saham Pemkab Deli Serdang ke Bank Sumut Rp86,2 Miliar

“Dari sisi pendapatan yang bisa tercermin dari harga komoditas unggulan Sumut seperti sawit, karet, kopi cenderung mengalami penurunan sejak kuartal ketiga tahun lalu. Kecuali kakao yang harganya membaik sejak tahun lalu. Tetapi dominasi sawit cukup besar di wilayah Sumut dan harganya mendatar di kuartal pertama 2023 ini dibandingkan dengan kuartal keempat tahun sebelumnya. Yang tentunya menekan daya beli masyarakat Sumut, khususnya masyarakat yang masuk dalam sektor ekonomi pertanian,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara (KPw BI Sumut), Doddy Zulverdi juga mengatakan bahwa pihaknya tetap optimis ekonomi Sumut 2023 tumbuh positif. Dimana perekonomian Sumut pada tahun 2022 diprakirakan tumbuh lebih tinggi dari tahun 2021 dengan rentang proyeksi 4,1-4,9% (yoy), namun akan melambat di tahun 2023 pada rentang 3,9-4,7% (yoy).(anita/hm15)

Related Articles

Latest Articles