15.2 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

KPSP Danau Toba Untungkan Petani, Kentang Jadi Cemilan di Objek Wisata

Toba, MISTAR.ID

Kabupaten Toba  diyakini mendapatkan keuntungan besar atas penetapan Danau Toba menjadi Kawasan Pariwisata Super Prioritas (KPSP). Salah satunya dari sektor pertanian khususnya petani kentang.

Hasil pertanian warga setempat mulai tumbuh di obyek – obyek wisata dan pusat kota sekitaran Kabupaten Toba. Tentu dengan pengolahan yang baik. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang), Kabupaten Toba, Sahat Manullang pada Senin (20/11/2023).

“Kabupaten Toba memiliki potensi yang sangat besar untuk budidaya tanaman kentang, sebab wilayah yang berada di ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut sangat tepat untuk tanaman kentang dalam mendukung pariwisata bidang kuliner. Ada beberapa kecamatan yang sangat cocok untuk budidaya tanaman kentang seperti, Kecamatan Silaen, Lumbanjulu, Tampahan, Borbor dan Kecamatan Habinsaran,” imbuh Sahat.

Lanjutnya, kentang merupakan cemilan yang sangat diminati setiap orang selain mengandung zat gizi seperti, mineral (besi, fosfor, magnesium, natrium, kalsium dan kalium), karbohidrat, protein, mengandung lemak dalam jumlah yang relatif sedikit sekitar 1,0 – 1,5% juga  vitamin C dan B1. Selain itu di Kota Balige sudah ada KFC dengan menu favorit berbahan kentang dan kafe – kafe sudah mulai menjamur.

Baca juga:Porsea Bisa Dijadikan Ikon Wisata Baru di Kawasan Danau Toba

“Memang kebutuhan makanan berbahan jenis kentang sangat dibutuhkan di kawasan pariwisata, mengapa kita tidak mampu menyediakannya. Sementara kita memiliki potensi seperti lahan dan lokasi pembibitan yang terpercaya di Kabupaten Toba, tepatnya di Gurgur, Kecamatan Tampahan dan ini menjadi tugas kita bersama,” keluh Kadis Ketapang.

Sambung Sahat merupakan mantan Kadis Pertanian, harus kita akui kelemahan dan kekurangan saat ini, kurangnya tenaga penyuluhan yang ada di Dinas Pertanian. Sampai saat ini tenaga penyuluh hanya 45 orang untuk melayani 16 kecamatan terdiri dari  231 desa dan 13 kelurahan yang mayoritas petani, jadi dalam bekerja tidak maksimal.

“Kendati demikian dengan keterbatasan penyuluh yang menjadi ujung tombak keberhasilan petani, tetapi untuk saat ini padi oke, jagung ok sedangkan untuk bawang sudah swasembada dan tahun depan bawang akan surplus,” jelasnya.

Baca juga:Berkunjung ke Muara Taput, Ganjar Pranowo Kagum Melihat Keindahan Danau Toba

“Tahun depan akan diupayakan sosialisasi budidaya menanam kentang sehingga tidak menjadi sia – sia lokasi penangkaran benih kentang yang berkualitas terletak di Kabupaten Toba keluar ke kabupaten lain seperti, Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Karo, harusnya dimanfaatkan oleh petani di Toba,” pungkas Sahat Manullang.

Sahat Manullang optimis petani kentang di Toba akan sukses setelah mendapat penyuluhan dan mampu menjadi entrepreneur (pengusaha) dalam pertanian bukan sebagai penerima bantuan sosial, menjadi petani yang sejahtera. Karena hasil panen dalam per hektarnya bisa menguntungkan ratusan juta hanya dalam empat bulan saja.

“Kita pastikan bibit terpercaya yang dihasilkan dari Gurgur tidak akan keluar selama ada pemesanan dari Kabupaten Toba. Sebab produk bibit dari Gurgur harus dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena pembibitan varietas di wilayah kita, jadi sudah tentu yang menjadi utama untuk petani kabupaten ini,” tegas Sahat. (nimrot/hm17)

Related Articles

Latest Articles